Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Selamat Jalan Bondan Winarno

Kompas.com - 29/11/2017, 14:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

Pertamakali saya berjumpa dengan Bondan WInarno pada tahun 1969, itu berarti 48 tahun yang lalu, di Pangkalan Angkatan Udara Sulaiman Margahayu, Bandung.

Kala itu, saya Taruna AAU tingkat 2 berpangkat sersan udara karbol, Bondan Winarno adalah Pramuka Angkasa dari Semarang yang memperoleh kesempatan mewakili Pramuka Angkasa untuk ikut serta dalam latihan terjun payung.

Terakhir kali berjumpa dengan Bondan hanya beberapa waktu lalu yaitu pada tanggal 24 Oktober 2017 di Plaza Senayan, ngobrol bertiga dengan Imelda Bachtiar sambil makan siang bersama.

Bondan bercerita panjang tentang bagaimana dia sampai menjalani perawatan jantung di Rumah Sakit Harapan Kita.

Kehangatan Bondan sebagai teman dalam waktu yang terpaut puluhan tahun itu tidak berubah sama sekali.

Bondan adalah salah satu dari tidak banyak teman saya yang sangat saya hormati.

Baca juga : Mengenang Bondan Winarno, Pertama Kali Memasak Saat Kemah Pramuka

Saya sangat yakin banyak sekali teman-teman Bondan yang menaruh “respect” padanya, sosok pribadi dengan "high moral character" Pramuka yang penulis, jurnalis ulung, ahli kuliner dan luas sekali pengetahuan yang dimilikinya. Bondan adalah tempat bertanya.

Setelah lama sekali tidak berjumpa sejak latihan terjun payung di Margahayu, saya tetap mengikuti banyak tulisan-tulisannya dan tentu saja acara kuliner di televisi.

Laporan investigatif

Kebanyakan orang tahu Bondan ahli kuliner. Akan tetapi sebenarnya Bondan banyak sekali pengetahuan dan pengalaman di luar kuliner yang jarang diketahui secara luas.

Salah satu rangkaian tulisan yang sangat terkenal adalah laporan investigatif mengenai tambang bodong di Kalimantan.

Beberapa tahun belakangan saya cukup intens berkomunikasi dalam wadah grup whatsapps para penulis di Penerbit Buku Kompas dan juga komunikasi pribadi tentu saja.

Banyak masalah yang kami diskusikan berkait dengan berbagai hal.

Di samping itu, Bondan juga cukup aktif di Twitter. Salah satu cuitannya di Twitter yang sangat melekat pada interaksi Twitternya dengan saya adalah berbunyi "I can relate with you, Marshall. I feel your anger. Swa Bhuwana Pakca.”

Dalam beberapa hal saya dan Bondan memiliki perbedaan. Namun, dalam banyak sekali hal saya dan Bondan memiliki pandangan yang sama. Pandangan yang sama dan sebangun terutama dalam prinsip menjalani hidup di dunia yang fana ini.

Beberapa saat setelah lebaran yang lalu, saya menyempatkan diri dengan isteri mengunjungi Bondan di rumahnya di Ubud.

Saya dengan beberapa teman yang sempat latihan terjun di Margahayu bersama isteri masing-masing berjumpa Bondan dan keluarga.

Bernostalgia sambil santap malam bersama, bercanda ria yang sangat hangat dan penuh kekeluargaan.

Membahas banyak hal yang sangat santai dan tidak berkisar jauh dari masalah makanan dan kesehatan di usia senja.

Pertemuan yang benar-benar sangat menyenangkan di atmosfer kawasan Ubud yang penuh dengan kedamaian dan persahabatan.

Suasana rumah duka RS Harapan Kita Jakarta, tempat Bondan Haryo Winarno dikremasi. Jakarta, Rabu (29/11/2017).Istimewa Suasana rumah duka RS Harapan Kita Jakarta, tempat Bondan Haryo Winarno dikremasi. Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Pagi tadi, saya menerima berita duka yang mengabarkan Bondan telah berpulang.

Baca juga : Bondan Winarno Meninggal Dunia karena Gagal Jantung

Saya sangat terkejut, karena pada pertemuan terakhir di bulan Oktober itu, walau dengan badan yang agak kurus, ia masih terlihat tetap memancarkan semangat yang tinggi untuk menjalani pasca perawatan kelainan jantungnya di Rumah Sakit Harapan Kita.

Air mukanya memancarkan aura positif yang optimis untuk dapat segera sembuh sehat wal afiat kembali.

Selamat Jalan sahabatku Bondan Winarno.

Banyak sekali yang ingin saya tuliskan tentang Bondan sang Pramuka, wartawan kawakan, namun rasa sedih kehilangan sahabat saat ini seolah membuat saya tidak mampu memilih tentang apa dan mana saja yang akan saya tuliskan sekarang ini sebagai rasa turut berduka cita yang mendalam.

 

Hidup damai

Beberapa waktu lalu, kami dikejutkan saat Bondan memilih meninggalkan grup whatsapp dari para penulis buku di Penerbit Buku Kompas. Ternyata Bondan tidak hanya left dari grup PBK akan tetapi juga beberapa grup lain yang selama ini diikutinya.

Perkembangan situasi dan kondisi yang begitu tajam belakangan ini telah membuat Bondan menyepi. Sebuah perkembangan yang menyedihkan tentunya.

Salah satu pesan whatsapp terakhir saat meninggalkan grup sangat sangat menyentuh hati dan bahkan saya merasa terwakili oleh kalimatnya itu:

“Ya, itulah sebabnya saya tidak merasa perlu untuk mengoreksi apa yang terjadi. Lebih baik saya mundur diam-diam. Bukan masalah mereka kok. Saya yang bermasalah. Saya hanya ingin hidup peaceful

Rest in Peace, sahabatku, sahabat banyak orang.

Selamat Jalan Bondan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com