Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri, peresmian rumah sakit itu dilakukan tanpa dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi karena tak ada jaminan keamanan yang diberikan militer Myanmar.
Alhasil, peresmian yang ditandai dengan peletakan batu pertama dilakukan oleh Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi dan menteri urusan Rakhine, perwakilan kementerian kesehatan Myanmar, perwakilan MERC, tokoh masyarakat setempat dan masyarakat agama Budha dan Islam.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi batal menghadiri acara ini karena imbauan dari pemerintah Myanmar yang menyebut lokasi pembangunan rumah sakit Indonesia berada di wilayah utara Rakhine yang dipandang rawan.
Pemerintah Myanmar tidak bisa memberikan pengamanan optimal sesuai standar untuk tamu resmi pemerintah setingkat menteri mengingat pasukan keamanan Myanmar sedang difokuskan menjaga pertemuan tingkat menteri Asia-Eropa di Naypyidaw yang juga dihadiri Retno.
Sebelum bantuan pendirian rumah sakit, Indonesia juga telah menyampaikan bantuan 1 juta dollar AS untuk pembangunan empat sekolah pada 2014, 10 kontainer bantuan kebutuhan dasar untuk warga Rohingya pada Desember 2016 dan pembangunan 2 sekolah di Sittwe yang telah diresmikan Retno Januari tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.