Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga: Bp Setya Novanto Tegar dan Tabah, Tuhan Ora Sare

Kompas.com - 18/11/2017, 20:21 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada tiga karangan bunga yang dikirimkan untuk Ketua DPR RI, Setya Novanto,  yang sedang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, Sabtu (18/11/2017) ini.

Salah satunya dikirimkan koleganya di DPR sekaligus di Partai Golkar, yakni Bambang Soesatyo. Karangan bunga dari Bambang tiba di RSCM Kencana pada pukul 17.00 WIB.

"Semoga Lekas Sembuh, Bp Setya Novanto, Tegar dan Tabah, Tuhan Ora Sare," begitu ucapan yang tertera di karangan bunga yang dikirim Bambang.

Karangan bunga seharga Rp 800.000 itu diperlakukan sama dengan dua karangan bunga lain yang datang lebih dulul.  Karangan-karangan bunga itu diletakkan di parkir mobil, di bagian belakang RSCM. Bedanya, karangan bunga itu masih utuh dan tak dirusak.

Dua karangan bunga yang dikirimkan untuk Novanto sebelumnya telah dirusak orang tak dikenal. Tak diketahui siapa yang merusaknya.

Baca juga : Setya Novanto Tidur Terus, Mengorok Terus, Begitu Saja

Dua karangan bunga itu dikirim melalui Adelya Florist yang berlokasi di Rawa Belong, Jakarta Barat.  Bunga pertama dari Rizal Villano SP. Isinya mendoakan Novanto agar lekas sembuh.

"Semoga lekas Sembuh Bapak Setya Novanto - Menuju Indonesia Adil, Jujur, Berintegritas, Bebas Korupsi," begitu bunyi ucapannya.

Bunga kedua dari Sam Aliano, isinya juga mendoakan hal yang sama, agar Ketua Umum Partai Golkar tersebut lekas diberi kesembuhan.

"Semoga lekas Sembuh - Papa Tiang Listrik #Save Tiang Listrik".

Novanto dirawat RSCM Kencana, Jakarta, sejak Jumat kemarin. Ia dirawat di lantai 7 RSCM Gedung Kencana, kamar 705 dengan kelas jenis Very Important Person (VIP).

Novanto sebelumnya dirawat di RS Medika Permata Hijau, setelah mengalami kecelakaan mobil pada Kamis malam di kawasan Permata Hijau.

Menurut pengacaranya, saat itu Novanto terburu-buru menuju ke studio salah satu stasiun televisi swasta untuk melangsungkan siaran langsung. Setelah siaran langsung, Novanto berencana mendatangi KPK untuk memberikan keterangan.

Baca juga : Novanto Disebut Pakai Infus Bayi, Pengacara Bilang Kan Memang Bayi

KPK memang tengah memburu Novanto saat itu karena yang bersangkutan berkali-kali tak memenuhi panggilan KPK, baik sebagai saksi maupun tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Saat KPK hendak memangil paksa dengan mendatangi rumahnya di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan pada Rabu malam, Novanto menghilang. Keberadaanya baru diketahui lagi setelah dia mengalami kecelakaan mobil dan dirawat di RS Medika Permata Hijau.

Saat ini status Novanto telah menjadi tahanan KPK meski masih menjalani perawatan kesehatan di RSCM Kencana.  Penahanan terhadap Novanto dimulai sejak 17 November 2017 hingga 6 Desember 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com