Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jodhi Yudono
Wartawan dan budayawan

Menulis esai di media sejak tahun 1989. Kini, selain menulis berita dan kolom di kompas.com, kelahiran 16 Mei ini juga dikenal sebagai musisi yang menyanyikan puisi-puisi karya sendiri maupun karya penyair-penyair besar semacam WS Rendra, Chairil Anwar, Darmanto Jatman, dan lain-lain.

Skenario Pasca Tragedi Tiang Listrik

Kompas.com - 18/11/2017, 02:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorJodhi Yudono


Ini kali Joni benar-benar buntu pikirannya. Sebagai penulis skenario andal sebentar lagi reputasinya bakalan ancur cur! Maklumlah, semua kemungkinan cerita lanjutan setelah "Tragedi Tiang Listrik" sudah ditebak semua oleh para penonton.

Kopi di meja tinggal sisa, rokok di tangan tak terasa sudah nyaris membakar kedua jarinya. Dan..Joni meloncat kaget, sengatan bara rokok membuyarkan imajinasinya. Padahal ya padahal..tinggal sejengkal dia akan beroleh ide. Gara-gara puntung sialan, lenyaplah ide bernas yang akan menghapus ketololan skenario "tragedi tiang listrik". Maka dengan murka membara, ia banting puntung ke tanah, dan dengan sepatunya dia injak si puntung penuh dendam, hingga tercerai-berailah tembakaunya.

Joni benar-benar tersudut. Dia tak cuma ditertawakan sebagian besar penonton yang menganggap karyanya amat buruk, tapi juga mendapatkan kritikan pedas dari sesama penulis skenario. Maka para penulis skenario itu pun menuduh bahwa Joni sudah menjadi penulis skenario yang mapan, sehingga lenyaplah sudah kepekaannya. Ya ya...sejak mengabdi kepada aktor utama pemeran "Tragedi Tiang Listrik" yang biasa dipanggil Papa itu, beberapa tahun belakangan ini, hidup Joni memang sudah aman lahir batin. Rumah bagus lengkap dengan kolam renang dan peralatan gym, mobil bagus, penghasilan oke, pergaulan kelas atas.

Kawan-kawannya sesama penulis skenario menuduh kreativitas Joni telah terpenjara oleh kemauan-kemauan si Papa. Joni menulis karena pesanan, bukan karena kemauan sendiri. Maka tak heran jika Joni kini sampai di jalan buntu. Akibatnya, kisah yang ditulisnya pun jadi ngawur, seadanya, dan cenderung tolol. Masa si Papa disuruh naik mobil, terus nubruk tiang listrik, sopir dan ajudannya yang duduk di depan aman, si Papa yang duduk di tengah babak belut..eh babak belur. Iseng amat yak itu si sopir mlipir-mlipir cari korban tiang listrik untuk ditubruk pada pukul 19.00 di kawasan Permata Hijau yang padat lalu-lintasnya.

Kebodohan berikutnya adalah, mustahil airbag mobil fourtuner tidak berfungsi baik dengan tabrakan yang membuat penunpangnya "berdarah-darah" dan body seperti terbuat dari kaleng kerupuk. Buktinya tabrakan sama tiang listrik yg tak seberapa besar iu, telah mengakibatkan body mobil perkasa itu penyok dan melesak.

Dengan jalan cerita yang lemah dan seadanya, sudah pasti penonton pun tertawa terpingkal-pingkal sambil tak lupa melontarkan komentar-komentar lucu tapi nylekit. Ada yang bilang, "Tak kan lari tiang dikejar".

Penonton bernama Wiwien bilang,  "Seat belt & airbag gak maen rek.. #fortuner_opo_oplet..???"

Disahutin sama Heri Latief, "Kabarnya mobil papa nabrak tiang? Kasian tiangnya."

Trisno menimpali, "Tiang Listrik Kurang Ajar ...orang mau buru2 ke KPK dihalangi...jadi papa tabrak deh...atiiiit lagi."

Eko tak mau kalah, "Setelah discan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging), PAPA dinyatakan DPO (nDak Punya Otak)."

Ida nggak mau ketinggalan, "Breaking News : Besok siang Tgl,18-11-2017 Mulai  Pukul 13 s/d Pukul 18 sore, seluruh Indonesia listrik akan padam sementara, dikarenakan puluhan juta anggota PTLSI ( Persatuan Tiang Listrik Seluruh Indonesia ) akan demo untuk menuntut rekannya yang ditabrak dan ditetapkan sebagai tersangka."

Semehtara Ricke bilang, "Benjol doang..
Nyawanya ada 9. Kemarin kemarin sudah dipakai 4, masih ada 5.."
***

Oleh kecerobohan Joni dalam menulis skenario, sehabis tragedi tiang litrik yang jauh dari epik itu, penonton dan para penulis skenario pun sudah menebak jalan cerita berikutnya.

Ada yang kasih saran, setelah ini, lebih baik papa berperan sebagai orang amnesia, lupa segalanya. Atau pura-pura waras atau menjadi gila permanen.

Amnesia memang jadi pilihan yang disukai penonton. Mereka bilang, Amnesia jd cerita lanjutan. Lalu scene pindah ke Singapore. E-KTP pun dimakamkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com