Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler: KPK Buru Setya Novanto dan Kasus Badrun di Kampung Rambutan

Kompas.com - 16/11/2017, 08:10 WIB

4. Ada Piala Dunia Tandingan, Italia dan Belanda Bakal Diundang

Kabar mengejutkan tentang Piala Dunia tandingan muncul setelah tim nasional Italia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2018.

Dilansir BolaSport.com dari ESPN, Federasi Sepak Bola Amerika Serikat berencana membuat turnamen yang berisi negara-negara yang gagal lolos ke Rusia tahun depan.

Kabar yang sama menyebutkan, agenda ini bukan isapan jempol. Menurut rencana, pertandingan yang mempertemukan sejumlah negara besar yang gagal ke Piala Dunia 2018 tersebut akan digelar di Amerika Serikat.

Baca selengkapnya di sini.

Alat berat mengangkat ikan paus yang mati untuk proses otopsi dan penguburan di pantai Ujong Kareung, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/11/2017). Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melakukan otopsi terhadap empat ikan paus sperma yang mati guna mengetahui penyebab kematian ikan paus yang terdampar pada 13 November 2017.ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA Alat berat mengangkat ikan paus yang mati untuk proses otopsi dan penguburan di pantai Ujong Kareung, Aceh Besar, Aceh, Selasa (14/11/2017). Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melakukan otopsi terhadap empat ikan paus sperma yang mati guna mengetahui penyebab kematian ikan paus yang terdampar pada 13 November 2017.

5. Muntahan Paus yang Buat Geger

Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan terdamparnya 10 paus sperma di pantai Ujong Kareung, Aceh Besar. Namun, tak hanya itu saja. Baru-baru ini, pemberitaan mengenai muntahan paus di Bengkulu juga menghiasi media massa dan menjadi viral.

Muntahan paus yang disebut dengan ambergris ini menjadi sorotan karena konon harganya mencapai ratusan juta rupiah. Hal itu karena senyawa di dalamnya disebut-sebut bisa menjadi zat pengawet parfum.

Kehebohan ini mengkhawatirkan karena jika ambergis yang berharga mahal dimassalkan, ditakutkan nantinya akan membahayakan populasi paus.

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com