Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berharap ASEAN yang Berusia 50 Tahun Bermanfaat bagi Dunia

Kompas.com - 14/11/2017, 06:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Asosiasi Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) yang telah berdiri selama 50 tahun telah menjadi salah satu organisasi yang bermanfaat.

Organisasi ini telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan, terutama di kawasan Asia Tenggara.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam KTT ke-31 ASEAN di Manila, Filipina awal pekan ini.

Meskipun bermanfaat, Jokowi mengingatkan, ASEAN tidak boleh lekas berbangga diri.

"Tantangan kita ke depan berat," kata Jokowi, dalam pernyataan tertulis, Senin (13/11/2017).

(Baca juga: Senin Ini, Jokowi Ikuti 11 Agenda di KTT ASEAN)

Jokowi berharap, negara anggota ASEAN ke depan bisa semakin kuat dan bersatu. Dia juga berharap, negara anggota ASEAN bisa menjadikan organisasi tersebut dihormati masyarakatnya dan disegani dunia

“Mari bersama kita jadikan ASEAN sebuah asosiasi yang kokoh dan bermanfaat bagi rakyatnya dan bermanfaat bagi dunia," kata Jokowi.

Setidaknya ada 21 kegiatan yang diikuti Jokowi dalam dua hari pertama KTT ASEAN.

Serangkaian agenda KTT ke-31 ASEAN itu mulai dari sidang pleno, jamuan santap siang, hingga sejumlah pertemuan lainnya.

Presiden juga menghadiri ASEAN Leader’s Interface dengan ASEAN Business Advisory Council (ABAC), KTT ASEAN-AS, KTT ASEAN-Tiongkok, KTT ASEAN-Korea, KTT ASEAN-Jepang, serta Pertemuan APT Leaders lnterface dengan East Asia Business Council.

(Agus Triyono/Kontan.co.id)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: "Jokowi: Usia 50 tahun, ASEAN bermanfaat bagi dunia"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com