JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menilai program revolusi putih yang digagas Prabowo Subianto sudah tercakup dalam program Konsumsi Gizi Seimbang yang selama ini berjalan.
Dengan demikian, tidak diperlukan lagi program khusus seperti program wajib minum susu.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi mengatakan bahwa yang terpenting adalah bagaimana mengedukasi masyarakat soal pentingnya protein bagi peningkatan gizi.
"Makan ikan bagus, minum susu baik, yang tidak baik itu enggak makan dua-duanya, jadi tidak ada gizinya," ujar Oscar saat ditemui di Kantor Kemenkes Jakarta, Kamis (2/11/2017).
(baca: Bahas Revolusi Putih, Hashim Djojohadikusumo Temui Menkes)
Revolusi Putih adalah pemikiran Prabowo dan Partai Gerindra untuk membangun karakter bangsa yang sehat dan kuat.
Salah satu caranya menjadikan susu sebagai konsumsi rakyat Indonesia setiap hari.
Kemenkes menilai kampanye tentang pentingnya protein bagi gizi anak sudah ada di dalam program Konsumsi Gizi Seimbang.
(Baca juga : Fadli Zon Minta Dua Menteri Tak Benturkan Revolusi Putih dengan Ikan)
Dengan demikian, program revolusi putih itu sudah ada dan sejalan dengan program yang dibuat oleh Kemenkes.
Oscar mengatakan, dalam kampanye konsumsi makanan bergizi, yang harus dilakukan adalah pemberian edukasi berupa informasi kepada masyarakat.
Sebagai contoh, masyarakat bisa diberitahu bahwa kandungan protein tidak hanya bisa didapat dari susu, tetapi bisa juga dari bahan makanan lain seperti tempe, tahu, telur dan daging.