Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI yang Ditangkap Polisi Filipina Pernah Dikira Sudah Tewas

Kompas.com - 02/11/2017, 15:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia telah memastikan bahwa Muhammad Ilham Syahputra (32), pria yang ditangkap otoritas Filipina, Rabu (1/1/2017), adalah WNI.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Ilham sebelumnya sempat dinyatakan tewas dalam pertempuran polisi Filipina dengan kelompok Maute yang terafiliasi ISIS.

"Diketahui ada satu paspor atas nama Iham. Karena yang didapat paspor dan enggak ditemukan mayat yang bersangkutan, diduga meninggal dunia," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Namun, belakangan otoritas Filipina menghubungi Pemerintah Indonesia dan mengonfirmasii bahwa Ilham masih hidup.

Baca: Kemenlu Tunggu Keterangan Filipina soal WNI yang Ditangkap di Marawi

Mereka pun melakukan pengejaran dan penangkapan. Ilham juga telah diinterogasi di sana.

"Data otoritas Filipina, baru satu WNI ini yang ditangkap dan ditahan," kata Martinus.

Dalam penangkapan tersebut, polisi setempat menyita sebuah granat, sepucuk senjata api, sebuah paspor Indonesia, dan beberapa lembar mata uang asing.

Martinus mengatakan, Filipina dan Indonesia terus berkoordinasi untuk menindaklanjuti penangkapan tersebut.

Indonesia ingin memastikan bahwa hak-hak Ilham sebagai WNI terpenuhi.

"Melalui polisi Filipina, kami sampaikan perlindungan WNI bisa dilakukan sesuai dengan aturan internasional. Misal, didampingi pengacara dan perlakuan pada tahanan harus sesuai dengan standar internasional," kata Martinus.

Baca: Polisi Filipina Tangkap WNI yang Bergabung dengan ISIS di Marawi

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Filipina menangkap Ilham di Marawi setelah memergokinya saat hendak kabur.

"Dia terlibat dalam pengepungan dan serangan awal di Piagapi," kata pejabat kepolisian setempat Superintenden John Guyguyon.

Serangan awal yang dimaksun Guyguyon adalah serbuan di sebuah kota Piagapo, sekitar 45 menit perjalanan darat dari Marawi. Ratusan pejuang lokal dan asing yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS menyerang Marawi, kota berpenduduk Muslim terbesar di Filipina pada 23 Mei lalu.

Mereka menduduki sebagian besar wilayah kota itu dengan menggunakan penduduk sebagai tameng hidup.

Operasi militer Filipina yang didukung AS untuk merebut kembali Marawi mengakibatkan lebih dari 1.100 orang tewas, 400.000 penduduk mengungsi, dan menghancurkan sebagian besar wilayah kota.

"Warga Indonesia yang ditangkap itu, tiba di Filipina tahun lalu karena diundang pimpinan ISIS Asia Tenggara Isnilon Hapilon," lanjut Guyguyon.

Kompas TV Sebelumnya, Marawi luluh lantak karena perang melawan ISIS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com