Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jernih Melihat Dunia: Kebinekaan dalam Batik dan Olahraga

Kompas.com - 30/10/2017, 17:34 WIB

Motif parang merupakan motif batik tertua di Indonesia yang diciptakan pada abad ke-17 oleh Panembahan Senopati. Berdasarkan sejarahnya, motif parang tersebut termasuk dalam motif larangan yang hanya bisa digunakan oleh raja.

Seiring perkembangan zaman, motif tersebut bisa digunakan oleh siapa saja. Namun, bagi mereka yang bukan berasal dari kalangan bangsawan tetap tidak bisa menggunakan motif parang saat berkunjung ke keraton.

Adapun motif batik yang dikenakan oleh Jokowi bukanlah motif asli dari Jawa meskipun menggunakan latar warna sogan (coklat) khas Solo. Dr Bani mengatakan bahwa motif batik yang dikenakan Jokowi itu bernama kapal kandas yang memiliki makna kesedihan dan kegembiraan.

Makna kesedihan ini tergambar dari motif kapal yang kandas. Kandasnya sebuah kapal menggambarkan kegagalan dalam hidup. Di sisi lain, kapal yang kandas di suatu tempat biasanya membawa banyak harta karun. Ini tentu menjadi keuntungan warga setempat.

Baca juga:
Makna Tersembunyi di Balik Motif Batik Anies dan Jokowi
Bahasa Simbol Motif Batik

Kisah Si Putri Tidur

Siti Raisa Miranda (13) hanya bangun sebentar pada Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah itu, ia kembali tidur, melanjutkan istirahatnya yang sudah 13 hari berturut-turut.

Malam itu, Echa tampak tertidur pulas sambil dipijat oleh keluarganya. Dia hanya diam dalam posisi yang sama hingga puluhan menit.

Mulyadi dengan setia menunggui putrinya, Echa, yang sedang tidur, Sabtu (21/10/2017) malam. Echa sudah nonstop tidur selama 13 hari, lalu sempat bangun sebentar dan tidur lagi.Banjarmasinpost.co.id Mulyadi dengan setia menunggui putrinya, Echa, yang sedang tidur, Sabtu (21/10/2017) malam. Echa sudah nonstop tidur selama 13 hari, lalu sempat bangun sebentar dan tidur lagi.
Bukan sekali itu saja Echa terlelap dalam waktu lama. Ia pernah tidur nonstop mulai dari 7 hari, 8 hari hingga hampir dua minggu seperti saat ini.

Hasil CT scan pertama terhadap otak Echa menunjukkan bahwa kondisinya baik-baik saja. Saat CT scan kedua, Echa hanya didiagnosis memiliki penyakit sinusitis.

Dr Yanti Fitria, dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, mengatakan bahwa kasus yang dialami Echa bisa disebut " hypersomnia" atau kelebihan tidur.

Faktor pemicunya bisa karena terlalu banyak tidur malam atau kesulitan untuk bangun di waktu siang hari, dilihat tergantung pada seberapa jauh itu mengganggu.

Ahli saraf dan peneliti tidur Dr Rimawati Tedjakusuma SpS RPSGT mengatakan, kemungkinan besar yang dialami Echa memang sindrom Kleine-Levin. Dalam kurun waktu 1967 hingga 2004, hanya menimpa 186 orang di dunia. Umumnya dialami perempuan.

Namun, perlu pemeriksaan medis secara mendetail untuk memastikan apa yang dialami Echa. Jika yang dialaminya memang Kleine Levin, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membantunya karena belum ada obat-obatan membantunya tidur normal.

Baca informasi terkait pada artikel berikut ini.
Remaja Ini Tidur Nonstop Selama 13 Hari, Bangun Sebentar lalu Tidur Lagi 
Cerita di Balik Tidur Nonstop hingga 13 Hari yang Dialami Remaja Echa 
Remaja Tidur Nonstop hingga 13 Hari, Dokter Sebut Hypersomnia 
Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Membuat Orang Tidur Sangat Lama 
Menalar Fenomena Tidur 13 Hari Echa, Apa Benar Sindrom Putri Tidur?

Sekolah bineka di Yogyakarta

Para tokoh lintas agama dan keyakinan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, membentuk Sekolah Kebhinekaan. Sekolah ini bertujuan mempererat tali persaudaraan masyarakat dengan beragam latar belakang.

Pada tahap pertama, 46 remaja pelajar dan anak muda utusan dari sejumlah organisasi keagamaan dipusatkan di tempat ibadah umat Hindu, Pura Bhakti Widhi, di Dusun Bendo, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Sabtu (28/10/2017) sampai Minggu (29/10/2017). Para tokoh lintas agama juga dilibatkan di dalamnya.

Kepala Sekolah Kebhinekaan Gunungkidul, Christiono Riyadi, mengatakan, kegiatan ini digagas untuk memberikan edukasi kepada generasi muda agar menyadari dan memahami berbagai perbedaan yang ada.

Baca selengkapnya pada artikel "Menalar Fenomena Tidur 13 Hari Echa, Apa Benar Sindrom Putri Tidur? ".

Kepala Sekolah Kebhinekaan Christiono Riyadi saat membuka sekolah tahap pertama.dok. Sekolah Kebhinekaan Kepala Sekolah Kebhinekaan Christiono Riyadi saat membuka sekolah tahap pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com