Motif parang merupakan motif batik tertua di Indonesia yang diciptakan pada abad ke-17 oleh Panembahan Senopati. Berdasarkan sejarahnya, motif parang tersebut termasuk dalam motif larangan yang hanya bisa digunakan oleh raja.
Seiring perkembangan zaman, motif tersebut bisa digunakan oleh siapa saja. Namun, bagi mereka yang bukan berasal dari kalangan bangsawan tetap tidak bisa menggunakan motif parang saat berkunjung ke keraton.
Adapun motif batik yang dikenakan oleh Jokowi bukanlah motif asli dari Jawa meskipun menggunakan latar warna sogan (coklat) khas Solo. Dr Bani mengatakan bahwa motif batik yang dikenakan Jokowi itu bernama kapal kandas yang memiliki makna kesedihan dan kegembiraan.
Makna kesedihan ini tergambar dari motif kapal yang kandas. Kandasnya sebuah kapal menggambarkan kegagalan dalam hidup. Di sisi lain, kapal yang kandas di suatu tempat biasanya membawa banyak harta karun. Ini tentu menjadi keuntungan warga setempat.
Baca juga:
- Makna Tersembunyi di Balik Motif Batik Anies dan Jokowi
- Bahasa Simbol Motif Batik
Kisah Si Putri Tidur
Siti Raisa Miranda (13) hanya bangun sebentar pada Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 09.00 Wita. Setelah itu, ia kembali tidur, melanjutkan istirahatnya yang sudah 13 hari berturut-turut.
Malam itu, Echa tampak tertidur pulas sambil dipijat oleh keluarganya. Dia hanya diam dalam posisi yang sama hingga puluhan menit.
Hasil CT scan pertama terhadap otak Echa menunjukkan bahwa kondisinya baik-baik saja. Saat CT scan kedua, Echa hanya didiagnosis memiliki penyakit sinusitis.
Dr Yanti Fitria, dokter spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, mengatakan bahwa kasus yang dialami Echa bisa disebut " hypersomnia" atau kelebihan tidur.
Faktor pemicunya bisa karena terlalu banyak tidur malam atau kesulitan untuk bangun di waktu siang hari, dilihat tergantung pada seberapa jauh itu mengganggu.
Ahli saraf dan peneliti tidur Dr Rimawati Tedjakusuma SpS RPSGT mengatakan, kemungkinan besar yang dialami Echa memang sindrom Kleine-Levin. Dalam kurun waktu 1967 hingga 2004, hanya menimpa 186 orang di dunia. Umumnya dialami perempuan.
Namun, perlu pemeriksaan medis secara mendetail untuk memastikan apa yang dialami Echa. Jika yang dialaminya memang Kleine Levin, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk membantunya karena belum ada obat-obatan membantunya tidur normal.
Baca informasi terkait pada artikel berikut ini.
- Remaja Ini Tidur Nonstop Selama 13 Hari, Bangun Sebentar lalu Tidur Lagi
- Cerita di Balik Tidur Nonstop hingga 13 Hari yang Dialami Remaja Echa
- Remaja Tidur Nonstop hingga 13 Hari, Dokter Sebut Hypersomnia
- Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Membuat Orang Tidur Sangat Lama
- Menalar Fenomena Tidur 13 Hari Echa, Apa Benar Sindrom Putri Tidur?
Sekolah bineka di Yogyakarta
Para tokoh lintas agama dan keyakinan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, membentuk Sekolah Kebhinekaan. Sekolah ini bertujuan mempererat tali persaudaraan masyarakat dengan beragam latar belakang.
Pada tahap pertama, 46 remaja pelajar dan anak muda utusan dari sejumlah organisasi keagamaan dipusatkan di tempat ibadah umat Hindu, Pura Bhakti Widhi, di Dusun Bendo, Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Sabtu (28/10/2017) sampai Minggu (29/10/2017). Para tokoh lintas agama juga dilibatkan di dalamnya.
Kepala Sekolah Kebhinekaan Gunungkidul, Christiono Riyadi, mengatakan, kegiatan ini digagas untuk memberikan edukasi kepada generasi muda agar menyadari dan memahami berbagai perbedaan yang ada.
Baca selengkapnya pada artikel "Menalar Fenomena Tidur 13 Hari Echa, Apa Benar Sindrom Putri Tidur? ".