Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Ungkap Alasan Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2018

Kompas.com - 15/10/2017, 13:43 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan alasan partainya mendukung Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa maju pemilihan gubernur Jawa Timur 2018 mendatang.

Menurut Idrus, Khofifah punya modal sosial politik yang kuat. Apalagi Khofifah juga aktif berorganisasi.

"Kami anggap Khofifah punya modal sosial politik yang kuat. Diorganisasi tidak diragukan lagi. Sebagai Menteri juga perjuangannya memimpin Muslimat NU. Ini luar biasa," kata Idrus di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Minggu (15/10/2017).

Menurut Idrus, jika Khofifah bisa memanfaatkan secara maksimal, posisinya sebagai pimpinan Muslimat NU. Maka, Pilgub Jatim yang akan diikuti Khofifah untuk ketiga kalinya tersebut akan bisa dimenangkan.

(Baca: Djarot Mengaku Banyak yang Merayunya Ikut Pilkada Jatim 2018)

"Kalau Muslimat NU ini kerja sampai ke bawah dan melibatkan juga masyarakat umum. Kami yakin peluang Khofifah bisa menang Pilgub Jatim 2018," ujar Idrus.

Sementara itu, soal PDI Perjuangan yang telah memastikan diri resmi mengusung Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul berpasangan dengan Azwar Anas, bersama dengan PKB.

Idrus mengatakan, keputusan PDI Perjuangan yang berkoalisi dengan PKB tersebut adalah hak masing-masing parpol.

"Kita menghargai tentu setiap parpol memiliki independensi pilihan politik. Kami punya pilihan mendukung khofifah. Jadi bagi kami terserah, karena di situ kemandirian parpol menentukan pilihan masing-masing," tutup dia.

Sebelumnya, DPP Partai Golkar resmi mendukung Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang.

"Partai telah mengeluarkan surat putusan dan menyatakan mengusun dan mendukung Khofifah Indar Parawansa sebagi calon gubernur Pilgub Jatim 2018," kata Idrus.

Sedangkan untuk posisi wakil gubernur Jatim, Golkar menyerahkan sepenuhnya hal itu ke Ketua Umum Muslimat NU tersebut.

Hanya saja, Khofifah harus mengajukan tiga nama calon Wagub untuk dipilih.

"Sesuai dengan aturan kita menugaskan kepada Khofifah untuk melakukan seleksi dengan mengajukan tiga nama. Nanti akan kita bicarakan dengan partai-partai pengusung," ujar dia.

Meski demikian, kata Idrus, calon Wagub juga harus punya elektabilitas dan track record yang bagus, sama halnya dengan Khofifah.

"Elektabilitas, aspirasi rakyat dan yang bersangkutan memiliki track record yang bagus diperhatikan," kata Idrus.

Kompas TV Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengaku akan mengajukan pengunduran dirinya dari kabinet kerja Jokowi JK, setelah semua persiapan menuju pilkada 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com