Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan PM Laos Sepakat Bantu Selesaikan Masalah di Rakhine State

Kompas.com - 12/10/2017, 11:41 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongloun Sisoulith sepakat untuk menyelesaikan masalah kekerasan terhadap warga Rohingya yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.

Kesepakatan ini dicapai saat keduanya bertemu di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/2017).

Di awal pertemuan, Jokowi dan Ibu Negara Iriana terlebih dulu mengajak PM Laos untuk berbincang santai di beranda Istana Bogor. Acara ini kerap disebut sebagai Veranda Talk.

Dalam perbincangan itu, Jokowi dan PM Laos turut membahas permasalahan yang tengah terjadi di Rakhine.

Masalah Rakhine State ini kembali disinggung Jokowi saat membuka pertemuan bilateral yang diikuti oleh para menteri kedua negara.

"Yang mulia, dalam pertemuan tadi kita telah membahas isu Asean dan kawasan dan kita telah sepakat membantu penyelesaian permasalahan di Rakhine State Myanmar," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi mengaku senang dapat menjamu PM Laos bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan bilateral antara kedua negara.

Jokowi yakin pertemuan ini akan makin mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Laos.

"Saya mengapresiasi berbagai kegiatan yang sudah diselenggarakan baik di Laos maupun di Indonesia. Dan dalam kurun waktu 60 tahun hubungan bilateral yang menjunjung prinsip saling percaya dan saling menghormati," kata Jokowi.

Pemerintah Indonesia sebelumnya sudah mengirimkan bantuan kepada warga Rohingya.

Kompas TV Lembaga bantuan kemanusiaan menyebut, 281 ribu pengungsi rentan malnutrisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com