Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Demokrat Yakin TNI Tak Akan Terlibat Politik Praktis

Kompas.com - 07/10/2017, 06:08 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf meyakini TNI bisa menjaga diri agar tetap dalam koridor untuk tidak berpolitik praktis.

Hal itu diungkapkannya terkait pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan agar TNI tak masuk wilayah politik praktis.

"Saya tidak melihat TNI akan kembali lagi ke politik," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Nurhayati meyakini dengan situasi yang ada, TNI masih mampu menjaga komitmennya untuk tak berpolitik praktis.

"Saya masih yakin. Saya tahu karena tiga periode di Komisi I (pertahanan)," tuturnya.

Ia kemudian menyinggung momentum reformasi pada 1998. Saat itu, kata dia, ABRI lah yang pertama melakukan reformasi. Hal itu menurutnya perlu dihargai.

Baca: Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Buktikan bahwa Saya Berpolitik Praktis

Sebab, banyak negara yang justru belajar dari Indonesia. Terutama negara-negara yang kekuatan militernya masoh kuat.

"TNI lah yang harus kita hargai bahwa mereka yang ingin lepas dari politik itu sendiri dan menjadi profesional," kata anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur itu.

Namun, ia menegaskan setiap prajurit TNI yang ingin berkecimpung di dunia politik harus mengundurkan diri dari kedinasan jika menjadi peserta pilkada.

Nurhayati lalu mencontohkan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono yang mundur saat mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

"Hak untuk memilih dan dipilih dilindungi UUD bahwa setiap WNI tidak terkecuali TNI dan Polri punya hak. Tapi konsekuensi logisnya adalah mundur," kata Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) itu.

Baca: Survei I2: Netralitas TNI, Komunis, dan Senjata Jadi Sorotan Netizen

Presiden Joko Widodo meminta Tentara Nasional Indonesia untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Jokowi menegaskan bahwa politik TNI adalah politik negara.

Pesan ini disampaikan Jokowi saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017) pagi.

Jokowi berpesan kepada seluruh prajurit TNI untuk patuh dan tunduk hanya untuk kepentingan negara. Ia berpesan supaya TNI tak masuk ke kancah politik praktis.

"TNI adalah milik nasional yang berada di atas semua golongan, yang tak terkotak-kotak dengan kepentingan politik yang sempit dan tak masuk ke kancah politik praktis. Yang selalu menjamin netralitas politik di NKRI ini," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com