Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Presiden Ingatkan TNI sebagai Pengawal Pemerintahan yang Sah

Kompas.com - 05/10/2017, 21:32 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menilai amanat Presiden Joko Widodo saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-72 TNI, di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017), sangat logis dan wajar.

Menurut Wiranto, presiden melalui amanat tersebut, mengingatkan kepada institusi TNI sebagai pengawal negara dan pemerintahan yang sah. Apalagi, presiden merupakan panglima tertinggi dari institusi militer tersebut.

"Presiden itu memberikan pengarahan kepada prajurit. Kita jadikan sebagai satu bagian dari amanat panglima tertinggi kepada prajurit-prajuritnya," ujar Wiranto saat ditemui usai upacara.

"Intinya presiden sebagai panglima tertinggi mengingatkan kepada seluruh prajuritnya bahwa mereka itu adalah pengawal negara dan pemerintahan yang sah," tambahnya.

(Baca: Jokowi Ingatkan TNI Untuk Setia kepada Pemerintahan yang Sah)

Wiranto menuturkan, seluruh prajurit TNI harus bertumpu pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Kedua hal itu merupakan bentuk komitmen TNI dalam mempertahankan negara.

Dia pun tidak sepakat dengan adanya anggapan bahwa Presiden berusaha menyindir melalui amanat tersebut, terkait isu politik praktis yang dialamatkan kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Sangat logis dan sangat wajar kalau seorang panglima mengingatkan kepada prajuritnya untuk selalu taat pada sumpahnya. Itu bukan sindiran, presiden itu kan mengarahkan," ucap mantan Panglima ABRI itu.

(Baca: Panglima TNI Yakinkan Presiden Jokowi soal Kesetiaan TNI)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan TNI untuk setia kepada pemerintahan yang sah. Hal ini disampaikan Jokowi saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke-72.

Awalnya, Jokowi menyinggung pesan Jenderal Besar Sudirman tentang jati diri TNI, bahwa loyalitas tentara adalah untuk kepentingan negara.

"Loyalitas negara itu kesetiaan kepada pemerintah yang sah," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, TNI adalah milik nasional yang harus berada di atas semua golongan. TNI harus berpihak kepada seluruh rakyat.

"Tidak terkotak-kotak oleh kepentingan politik dan tidak masuk ke kancah politk praktis," ujar Jokowi.

Jokowi pun berterima kasih atas kesetiaan TNI yang sudah diberikan kepada NKRI selama ini. Jokowi juga mengaku kagum dengan sumpah prajurit yang diucapkan oleh para anggota TNI.

"Saya bangga dan terkesima mendengarkan sumpah prajurit. Sumpah saudara-saudara untuk setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Kepala Negara.

Kompas TV Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan kata-kata sambutan pada puncak perayaan HUT ke-72 TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Jokowi Pantau Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Janji Segera ke Sana

Nasional
12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

12 Kriteria Fasilitas KRIS Pengganti Kelas BPJS

Nasional
Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Dewas KPK Panggil 10 Saksi di Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini, Salah Satunya Alexander Marwata

Nasional
Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Kasus TPPU SYL, KPK Sita Mercedes Benz Sprinter yang Disembunyikan di Pasar Minggu

Nasional
BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

BMKG Prediksi Banjir Bandang di Sumbar sampai 22 Mei, Imbau Warga Hindari Lereng Bukit

Nasional
DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang, Puan dan Cak Imin Absen

Nasional
Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Kolaborasi Kunci Kecepatan Penanganan Korban, Rivan A Purwantono Serahkan Santunan untuk Korban Laka Bus Ciater

Nasional
Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Nasional
Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Revisi UU MK Disepakati Dibawa ke Paripurna: Ditolak di Era Mahfud, Disetujui di Era Hadi

Nasional
BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

Nasional
Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Sekian Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Nasional
Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Nasional
Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Nasional
Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com