Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Ini Sebut Panglima Gatot Berpolitik Gaya Erdogan dan Trump

Kompas.com - 05/10/2017, 15:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira melihat, tindakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang menuai kontroversi, beberapa waktu belakangan, mirip seperti trend kepemimpinan sejumlah tokoh negara di dunia.

Gatot dinilai sama seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atau Presiden AS Donald Trump soal bagaimana menempatkan diri dalam isu-isu populer di masyarakat.

"Kalau kita perhatikan, populisme menjadi fenomena sosial politik di dunia dan trend ini terjadi juga di Indonesia lewat gejala individu. Trend ini terjadi pada Pak Gatot," ujar Andreas dalam sebuah diskusi di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2017).

Gatot dinilai tampil paling depan dalam sejumlah isu. Misalnya, soal kasus penodaan agama, dugaan makar, kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga isu 5.000 senjata ilegal. Ia mempersepsikan diri di publik seolah-olah sedang membela kepentingan masyarakat.

(Baca: Panglima TNI Mengaku Berpolitik Negara, Bukan Politik Praktis)

Soal apakah hal itu untuk meraih simpati rakyat demi perebutan kursi presiden, Andreas mengaku, belum bisa menyimpulkannya. Namun, apa yang dilakukan Gatot saat ini, lanjut Andreas, jelas memberikan implikasi politik.

"Mungkin nanti dia akan dipanggil partai politik yang mempersiapkan karpet merah untuk beliau tampil di Pemilu, saya tidak tahu. Tapi yang jelas dia menampilkan diri pada isu-isu populer," ujar dia.

Di sisi lain, apa yang dilakukan Gatot pun berimplikasi pada rakyat, termasuk internal TNI. Rakyat ada yang suka, tidak sedikit pula yang tidak suka. Begitupun internal TNI sendiri.

(Baca: Wapres: Kayak Agus Yudhoyono, Mau Berpolitik Praktis Keluar Dulu, Bagus Itu)

"Mungkin Panglima punya agenda. Mungkin ya. Saya tidak mau spekulasi juga. Ya apa lagi? Menggunakan institusi negara, media dan lain-lain membuat dirinya semakin populer, semakin melejit," ujar Andreas.

Ujung-ujungnya, lanjut pria yang juga menjabat senagai anggota Komisi I DPR, rakyat pula yang menentukan apakah akan memilih sosok Gatot atau tidak. Apapun kepentingan Gatot, dia tetap menghadapi persepsi di publik, baik pro atau kontra.

Kompas TV Panglima TNI Jawab Soal Kegaduhan Politik di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com