Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Benarkan Lakukan Penindakan di Konawe Utara

Kompas.com - 02/10/2017, 19:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi membenarkan melakukan penindakan di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (2/10/2017).

"Benar tim KPK di bagian penindakan sedang melakukan kegiatan di sana," kata Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin malam.

Namun, Priharsa belum dapat menyebutkan detil perkara termasuk siapa tersangka terkait kegiatan penindakan tersebut.

"Mohon maaf, sampai malam ini yang bisa dikonfirmasi adalah bahwa benar tim penindakan KPK sedang melakukan kegiatan di sana berkaitan dengan penanganan perkara," ujar Priharsa.

Ia juga belum dapat mengonfirmasi apakah kegiatan penindakan itu ada kaitannya dengan mantan Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman.

Baca: KPK Geledah Rumah Mantan Bupati Konawe Utara

"Sampai saat ini yang baru bisa dikonfirmasi adalah tadi, membenarkan ada kegiatan tim penindakan di sana, bukan OTT. Detilnya besok," ujar dia.

Seperti diberitakan, KPK menggeledah rumah mantan Bupati Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Aswad Sulaiman Senin (2/10/2017).

Rumah berlantai dua itu terletak di Jalan Lumba-Lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambuh, Kendari.

Iskandar, salah seorang tetangga mantan Bupati Konawe Utara yang ikut menyaksikan pengeledahan itu, mengungkapkan, ada sekitar tujuh anggota KPK mengunakan rompi melalakukan pengeledahan di dalam rumah.

"Tidak ada Pak Aswad di rumahnya. Ada Pak Lurah juga di dalam," tutur Iskandar.

Pengeledahan itu mendapat pengawalan petugas kepolisian bersenjata lengkap.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra AKBP Sunarto membenarkan pengeledahan oleh tim KPK itu.

Dia menjelaskan, tim KPK juga telah meminta pengawalan dari pihak Polda Sultra sebelum melakukan penggeledahan di rumah Aswad Sulaiman.

"Iya benar ada, anggota dari Direktorat Shabara empat orang. Dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) dua orang," kata dia.

Tim KPK mendatangi rumah pribadi mantan Bupati Konawe Utara itu sejak pagi tadi.

Sementara itu, dua pintu gerbang kediaman mantan bupati tertutup. Para awak media harus memanjat tembok rumah dan pintu gerbang untuk mengambil gambar.

Saat menjabat Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman pernah menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan kantor Bupati Konut pada 2010-2011 lalu oleh kejaksaan tinggi Sultra, dengan kerugian negara mencapai Rp 2,3 miliar.

Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut Aswad 3 tahun penjara, namun pengadilan tindak pidana korupsi Kendari memutus bebas Aswad. 

Kompas TV Para tamu yang datang ke kantor wali kota harus menyimpan tasnya di loker yang sudah disediakan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com