Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kebut Pembangunan Rumah bagi Pengungsi Gunung Sinabung

Kompas.com - 28/09/2017, 20:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono mengatakan, pemerintah pusat dan daerah terus mempercepat pembangunan rumah bagi pengungsi Gunung Sinabung.

Basuki memaparkan, tahap pertama, pembangunan rumah diperuntukkan bagi 370 kepala keluarga.

Saat ini, pembangunan tahap pertama sudah selesai 100 persen.

Tahap kedua, ada 1.142 kepala keluarga yang membutuhkan rumah. Akan tetapi, baru 80 persen rumah yang telah diselesaikan.

Baca: Foto-foto Semburan Abu dan Awan Panas Gunung Sinabung

"Tahap ketiga, yakni ada 1.098 kepala keluarga yang membutuhkan rumah. Namun, ini masih nol. Belum dibangun rumahnya. Inilah yang harus saya kerjakan sampai akhir tahun," ujar Basuki, di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (28/9/2017).

Pembangunan rumah tahap ketiga, membutuhkan lahan seluas 480 hektare. Basuki mengakui, belum semua lahan itu berstatus jelas.

Sebab, masih ada yang dimiliki masyarakat atau berstatus konservasi.

Namun, ia sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengalihfungsikan lahan tersebut untuk rumah pengungsi Gunung Sinabung.

"Sudah diputuskan, kita mengutamakan manusia. Jadi Menteri LHK yang didasarkan usulan pemerintah provinsi akan mengclearkan 480 hektare itu. Nah, saya ditugaskan untuk bangun rumah sampai akhir tahun ini," ujar Basuki.

Kompas TV PVMBG mencatat, pada Rabu (27/09) terjadi dua kali erupsi dengan tinggi lontaran abu vulkanik mencapai 2,5 km.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com