Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengidap Kanker Payudara Ayu Agustin Kini Dirawat di RSUD Ciawi

Kompas.com - 26/09/2017, 21:40 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayu Agustin (21), pengidap kanker payudara yang kisahnya viral di media sosial karena kesulitan saat akan menjalankan kemoterapi, akhirnya mendapatkan bantuan.

Pada Selasa (26/9/2017) siang ini, kediaman Ayu di Kampung Pabuaran Wetan, Desa Ciangsan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, didatangi oleh petugas puskesmas setempat. Ayu langsung dilarikan menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi.

Ketua Jamkeswatch Bogor, Heri Irawan mengatakan, begitu ia mengetahui kondisi Ayu di media sosial, ia langsung meminta relawan untuk datang ke rumahnya.

Saat relawan tiba di lokasi pukul 10.00 WIB, sudah ada petugas Puskesmas Ciangsana yang datang bersama sebuah mobil ambulans.

"Pada saat tim kami datang, keluarga dan pihak Puskesmas sudah persiapan untuk jalan ke RS," kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Heri mengatakan, relawan dari Jamkeswatch pun ikut memantau kondisi Ayu di RSUD Ciawi. Di sana, Ayu yang kondisi kanker payudaranya sudah cukup parah mendapatkan perawatan.

"Kita kawal terus kondisi Ayu. Sejauh ini sih baru diobservasi, nanti kami update lagi kalau ada perkembangan terbaru," kata dia.

Heri menegaskan bahwa Ayu sebagai peserta JKN berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit, termasuk kemoterapi dan operasi pengangkatan kanker.

Namun, ia mengakui, selama ini antrean di rumah sakit untuk kemoterapi pengidap kanker sangat panjang.

"Ini karena pertumbuhan JKN semakin hari makin banyak tapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan fasilitas kesehatan," ucap dia.

(Baca: Derita Ayu Agustin, Pengidap Kanker Payudara yang Tak Kunjung Dapat Kemoterapi)

Heri mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak RSUD Ciawi dan akan segera berkoordinasi dengan pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial agar Ayu mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

Melalui sebuah video, Ayu yang mengidap kanker payudara memohon pertolongan netizen. Video itu diambil dan diunggah oleh teman Ayu, Fadila Zazkia Ulfa ke akun Instagram @fadilazu, Senin (25/9/2017).

Video tersebut langsung menyebar luas dan banyak mendapat perhatian serta simpati dari netizen.

"Buat teman-teman yang punya kepedulian lebih saya minta tolong untuk secepatnya di kemo (kemoterapi)," kata Ayu dalam video tersebut.

Ibu Ayu, Desi, mengaku sudah mendesak pihak dokter dan Rumah Sakit Fatmawati tempat Ayu berobat untuk segera menjadwalkan kemoterapi kepada anaknya. Namun, pihak dokter dan rumah sakit menolak.

Ayu baru diminta kembali ke RS Fatmawati pada 17 Oktober mendatang, itu pun untuk menjalani biopsi. Sementara jadwal untuk kemoterapi masih belum jelas.

"Kata dokter enggak bisa (dipercepat). Karena yang sakit begini bukan ratusan orang. Ribuan yang kena penyakit begini," kata Desi kepada Kompas.com.

Padahal, menurut dokter, kemoterapi penting untuk mengecilkan kanker yang tumbuh di payudara Ayu. Kemoterapi juga harus dijalani 6 sampai 12 kali setiap bulannya. Setelah kanker mengecil, baru lah operasi pengangkatannya dilakukan.

Di tengah jadwal kemoterapi yang belum jelas, kondisi Ayu semakin parah. Payudara Ayu yang sebelah kiri terus mengalami pembengkakan dan pendarahan. Ayu kesulitan untuk berjalan dan bernafas.

Desi juga sudah meminta agar Ayu yang kondisinya makin buruk bisa dirawat di rumah sakit. Namun, pihak dokter merasa hal tersebut tidak diperlukan.

"Kata dokter, kalau kanker enggak ada yang dirawat. Mau dirawat juga ngapain? Begitu-gitu juga. Mendingan di rumah. Di RS itu banyak yang menular karena tidak bagus," ujarnya.

Akhirnya, Desi bersama suami merawat Ayu dari rumah kontrakan mereka.

Sementara, Kepala Humas Rumah Sakit Fatmawati Atom Adam mengatakui bahwa Ayu tak bisa segera mendapatkan jadwal kemoterapi karena antrean yang panjang. Namun, Atom mengaku sudah mengabarkan kondisi terkini Ayu kepada pihak pelayanan medis.

(Baca: Viral Pasien Kanker Payudara Belum Dapat Kemoterapi, In Kata RS Fatmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com