Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Mutasi Irwasum dan Kepala Baharkam Polri

Kompas.com - 13/09/2017, 22:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri kembali mengeluarkan surat telegram rahasia dalam rangka mutasi jabatan perwira Polri. Berdasarkan surat telegram nomor ST/2194/IX/2017 tertanggal 13 September 2017.

Ada sembilan perwira yang dimutasi. Tujuh di antaranya merupakan perwira tinggi.

Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Pol Dwi Priyatno dimutasi sebagai pati pada Inspektorat Pengawasan Umum Polri dalam rangka pensiun.

Ia digantikan oleh Komjen Pol Putut Eko Bayuseno yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam Polri).

Dalam telegram tersebut, posisi Kepala Baharkam akan diisi oleh Komjen Pol Moechgiyarto yang masih menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Selanjutnya, Irjen Unggung Cahyono yang baru dua bulan menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri dimutasi menjadi Kalemdikpol.

Staf Ahli Bidang Manajemen Kapolri Brigjen Pol Asep Suhendar menggantikan Unggung sebagai Aslog Kapolri.

Kemudian, Kapolda Bangka Belitung Brigjen Pol Anton Wahono Sudarminto dimutasi sebagai Sahlijemen Kapolri.

Brigjen Pol Syaiful Zachri ditunjuk menggantikan Anton sebagai Kapolda Bangka Belitung.

Selain itu, ada dua Komisaris Besar Polisi yang dimutasi berdasarkan telegram tersebut. Irbidjemenopsnal I Itwil III Itwasum Polri Kombes Pol Joko Irwanto dimutasi menjadi Irwil V Itwasum Polri.

Kemudian, Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divisi Humas Polri Kombes Pol Tavip Yulianto dimutasi menjadi Irbidjemenopsnal I Itwil III Itwasum Polri.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus mengatakan, mutasi dilakukan dalam rangka rotasi pekerjaan.

"Ada juga yang memasuki masa pensiunan, Irwasum Polri, sehingga perlu diganti," kata Martinus.

Selain itu, pergeseran posisi diperlukan sebagai penyegaran untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja organisasi.

Kompas TV Kapolri melaksanakan ibadah haji bersama istri dan beberapa staf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com