Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Xanana Gusmao Mencium Tangan Seorang Wartawati di Kantor Wiranto

Kompas.com - 12/09/2017, 22:20 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada kejadian unik saat Chief Negotiator of Maritime Boundary for Timor Leste, Xanana Gusmao, mengunjungi Kementerian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).

Saat itu, Xanana baru saja tiba sekitar pukul 16.00 WIB untuk bertemu dengan Menko Polhukam Wiranto.

Ketika turun dari mobil dinasnya, Xanana disambut oleh Deputi Bidang Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam Lutfi Rauf.

Beberapa wartawan yang sudah menunggu sejak siang mendekat untuk mengabadikan momen tersebut.

Setelah bersalaman dengan Lutfi, Xanana yang mengenakan kemeja berwarna hitam itu menyapa para wartawan dan melambaikan tangan.

Tiba-tiba, Xanana menunjuk salah seorang wartawati dari sebuah media massa nasional, Marguerite Afra Sapiie, agar mendekat. Xanana mengajak bersalaman.

Ternyata, Xanana mengenal jurnalis tersebut dan pernah diwawancarai dalam sebuah kesempatan. Marguerite pun mendekati Xanana.

Sambil tersenyum, Xanana bersalaman dan mencium tangan wartawati itu, kemudian menepuk pipinya.

Wartawan lain yang menyaksikan dan memotret momen tersebut tak sempat mendengar apa yang diucapkan oleh Xanana.

Sementara, Deputi Bidang Poltik Luar Negeri Lutfi Rauf hanya tertawa menyaksikan hal itu.

Marguerite mengatakan, ia pernah bertemu Xanana pada tahun 2016.

"Saya pernah bertemu dengan Xanana di acara Konferensi Diaspora Indonesia tahun 2016. Waktu itu saya mau doorstop (wawancara), tapi waktu saya ajak foto bersama dia mau. Dia bilang, 'interview no, selfie yes'. Tadi kaget sih pas dipanggil dan dicium tangannya. Enggak nyangka dia masih ingat saya," kata Marguerite. 

Usai menyapa seluruh wartawan, Xanana pun dipersilakan masuk ke dalam kantor untuk bertemu dengan Wiranto.

Menurut jadwal, keduanya akan membahas soal wilayah perbatasan Indonesia - Timor Leste. Selain Wiranto, hadir pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kompas TV Beberapa titik bahkan mendapat pantauan lebih, karena ada potensi tersebarnya paham radikalisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com