Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Autokritik Gus Dur di Depan 200 Pastor

Kompas.com - 07/09/2017, 21:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegelisahan terpancar di lebih dari 200 pastor saat menunggu kedatangan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan rombongan, di Malang, Jawa Timur, pada Desember 1996.

Wajar saja ekspresi mereka gelisah, karena beberapa bulan sebelumnya di Situbondo, 22 gereja dan bangunan keagamaan dirusak dan dibakar dalam waktu sehari. Para pastor itu berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Mereka mengundang Gus Dur untuk berbicara dalam seminar di sebuah sekolah teologi. Sebenamya sebanyak 400 orang yang meminta hadir, tetapi tempat pertemuan di sekolah teologi itu tidak memungkinkan.

Di atas podium tertulis, "Seminar Studium General". Dan di bawahnya tertulis lagi, "Membangun Persaudaraan Sejati".

Saat menjadi pembicara di seminar tersebut, Gus Dur berbicara tanpa teks. Salah satu ceramahnya pada saat itu ia mengeluh orang beragama Islam hanya tahu sedikit tentang bahasa Arab, tetapi merasa tahu segalanya. Pengetahuan agamanya jauh lebih baik para ulama dahulu, tetapi mereka itu tidak suka menonjolkan diri.

(Baca: "Malam-malam Kangen Gus Dur", Puisi dari Seorang Pastor)

"Orang Islam tidak lagi mau menggunakan kata minggu, mereka memilih kata ahad. Tetapi, saya katakan kepada Anda kita tidak akan lebih baik dalam ber-Islam meskipun kita memilih kata ahad bukan minggu,” kata Gus Dur.

Sebagaimana biasanya, ceramah Gus Dur penuh dengan lelucon. Dia menambahkan lelucon lagi.

"Sesungguhnya, mungkin orang-orang Nasrani berhenti saja pergi ke gereja di hari Minggu, sehingga ahad menjadi lebih Islam lagi," ujar Gus Dur.

Dengan ceramah yang penuh lelucon itu, dia berhasil mengatasi ketegangan para pastor.

Kisah Gus Dur itu ditulis oleh Andree Feillard, salah satu penulis dalam buku berjudul "Gila Gus Dur". Buku tersebut diterbitkan oleh penerbit LKIS.

 

Orator ulung

Gus Dur adalah orator yang berbakat. Dia bisa tiba-tiba mengalihkan uraian yang kaya fakta-fakta yang dramatik ke anekdot yang penuh humor, dan kemudian kembali ke kesimpulan yang serius.

Ia pandai membuat lelucon terutama dalam bahasa Jawa. Ini seni yang merupakan keahliannya yang menonjol.

Duduk di atas podium, Gus Dur melanjutkan ceramahnya tentang birokratisasi, otokrasi Soeharto, dan politisasi agama. Gus Dur saat itu mengeluhkan label halal yang diinginkan MUI terhadap produk makanan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com