Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tank Kaplan Buatan Indonesia-Turki Dipamerkan Saat Peringatan HUT TNI

Kompas.com - 06/09/2017, 16:11 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan akan memamerkan prototipe medium tank Kaplan saat peringatan Hari Ulang Tahun TNI pada 5 Oktober 2017.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Soetrimo mengatakan, prototipe medium tank Kaplan merupakan hasil kerja sama antara PT Pindad dengan industri pertahanan Turki, FNSS.

Kaplan pertama kali diluncurkan pada pameran industri pertahanan IDEF 2016 di Istanbul, Turki.

"Medium tank itu sudah jadi prototipenya, produksi bersama, yang pada Mei kemarin diluncurkan di Turki dan di Indonesia nanti akan diluncurkan pada saat peringatan HUT TNI. Nanti akan dipamerkan, ditunjukkan ke masyarakat," ujar Soetrimo usai bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Turki Ismail Demir di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).

(Baca juga: Turki Tawarkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dan Pesawat Tanpa Awak)

Soetrimo menuturkan, prototipe medium tank Kaplan merupakan hasil konkret pertama dari kerja sama dengan Turki. Proyek tersebut dimulai pada tahun 2015 lalu.

Menurut dia, kerja sama tersebut akan terus berlanjut hingga industri pertahanan Indonesia mampu memproduksi tank Kaplan secara mandiri.

"Kerja sama ini akan berlanjut sampai orang-orang Indonesia menguasai betul mengenai teknologi pembuatan tank," kata Soetrimo.

Selain itu, kata Soetrimo, Pemerintah Turki juga menawarkan kerja sama pembuatan kapal selam dan unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat terbang tanpa awak.

Meski demikian pihaknya belum memutuskan terkait penawaran tersebut. Kementerian Pertahanan akan melakukan kajian lebih lanjut bersama pemangku kepentingan yang lain.

"Pada pertemuan tadi Turki juga menawarkan kerja sama pembuatan kapal selam 214 kemudian juga menawarkan UAV kelas MALE dan control system," tutur Soetrimo.

"Yang penting antara pemerintah harus ada kesepakatan dulu baru nanti diturunkan ke tingkat bisnis. Kira-kira begitu," kata dia.

Seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Pertahanan, Indonesia memandang Turki sebagai partner yang sangat penting. Pertemuan antara Indonesia dan Turki.menunjukkan peran Turki sebagai partner strategis Indonesia sangat besar.

Kerja sama antara Indonesia dan Turki semakin kuat setelah kunjungan Presiden Turki ke Indonesia pada 2011 dan 2015.

(Baca juga: Indonesia-Turki Bahas Peningkatan Industri Pertahanan)

Pada kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ankara, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang kedirgantaraan dan alat komunikasi.

Saat ini, Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan Turki sedang menjajaki penyusunan Defence Cooperation Agreement (DCA) sebagai payung hukum kerja sama pertahanan.

Pihak Indonesia sudah mengirimkan draf DCA tersebut dan tinggal menunggu persetujuan dari pihak Turki.

Kompas TV Bahas Kerja Sama Bilateral, Jokowi Kunjungi Turki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com