JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mulai bersiap menghadapi tahun politik menjelang Pemilu Serentak 2019.
Dalam rapat kabinet paripurna, Selasa (30/8/2017), Jokowi mengingatkan kepada para anggota kabinetnya untuk tidak mengeluarkan kebijakan yang mengecewakan rakyat.
"Tahun depan, perlu ingatkan kita sudah masuk tahun politik," ujar Jokowi, kepada para menteri Kabinet Kerja.
"Saya harapkan menteri tidak membuat kebijakan baru yang belum dikonsultasikan kepada publik, pada masyarakat, belum melalui kajian dan perhitungan perhitungan mendalam, sehingga justru bisa membikin hal-hal yang tidak diinginkan masyarakat dan membuat masyarakat kecewa," ujar Jokowi.
Baca: Tjahjo Usul Jusuf Kalla Jadi Ketua Timses Jokowi dalam Pilpres 2019
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai wajar apabila Jokowi sudah menatap Pilpres 2019.
Sebab, secara prinsip pemerintahan Jokowi-JK tinggal berjalan 11 bulan lagi.
"Ini harus hati-hati. Karena Agustus tahun depan sudah pengumuman capres-cawapres," kata Tjahjo usai rapat kabinet.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini berharap, seluruh menteri Kabinet Kerja bisa ikut mensukseskan Jokowi menuju dua periode.
Dia mengharapkan dukungan terutama datang dari menteri-menteri yang berasal dari partai politik pendukung pemerintah.
"Tim setidaknya menyukseskan program program Pak Jokowi, mensukseskan Nawacita, termasuk menyukseskan Pak Jokowi di Pilpres tahun 2019," ujar Tjahjo.
Baca: Tjahjo Harap Semua Menteri Sukseskan Jokowi di Pilpres 2019
Dukungan serupa diharapkan juga datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan, Tjahjo mengusulkan Kalla untuk menjadi ketua tim sukses Jokowi di pilpres 2019.
"Kalau saya pribadi, kalau bisa Pak JK ketua timsesnya. Saya pribadi lho ya. Bukan mengunci Pak JK (agar tak maju lagi), tidak," kata dia.
Tjahjo mengatakan, apabila JK memang berniat untuk maju kembali mendampingi Jokowi, maka hal tersebut akan dibahas oleh partai koalisi.
Namun, ia mengatakan, semua parpol koalisi pemerintah saat ini mengincar posisi untuk jadi cawapres Jokowi.
Jokowi yang merupakan kader PDI-P saat ini juga didukung oleh Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB, PAN, dan PPP.