Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan E-Government Bojonegoro Dinilai Paling Lengkap

Kompas.com - 30/08/2017, 05:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Brojonegoro, Jawa Timur menjadi satu di antara tiga daerah penelitian Perkumpulan Prakarsa yang memiliki proses paling lengkap dalam penerapan e-government.

Kabupaten Brojonegoro dinilai lebih lengkap dalam menerapkan e-government dibandingkan Provinsi DKI Jakarta dan juga Kota Makassar.

Prakarsa mengambil ketiga daerah dalam penelitiannya tentang penerapan e-government dengan tingkatan berbeda-beda yaitu di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten.

Peneliti Maria Lauranti mengatakan, pada saat mengembangkan e-government, pemerintah akan membangun sesuai dengan kapasitas dan permasalahan yang dihadapi. Umumnya mereka memasukkan beberapa proses dalam e-government seperti e-Musrenbang, e-budgeting, e-planning, e-procurement, serta e-monev (monitoring and evaluation).

"Bojonegoro punya lengkap di semua siklusnya. Yang menarik, setelah e-procurement mereka menambahkan open data contract," kata Maria dalam diskusi peluncuran hasil penelitian, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

(Baca: Semua Daerah Ditargetkan Terapkan "E-Government" pada 2017)

Maria mengatakan, dengan adanya open data contract ini, maka masyarakat dapat turut mengawasi pekerjaan kontraktor atau pihak ketiga yang memenangkan tender proyek pemerintah.

"Saat pengadaan sudah diresmikan dengan pemenang tender, kontrak akan dibuat terbuka. Masyarakat diundang untuk memantau apakah benar pihak ketiga ini melaksanakan yang diminta pemerintah," kata Maria.

Penelitian Prakarsa yang dilakukan di ketiga daerah menghasilkan sejumlah temuan. Dari sisi kebijakan, ditemukan bahwa sistem e-government di ketiga daerah penelitian belum terintegrasi.

Maria menyebut, meskipun Bojonegoro paling lengkap siklusnya, namun output dari satu sistem belum secara otomatis masuk ke sistem berikutnya.

"Misalnya dari e-Musrenbang tidak langsung masuk ke e-planning, langsung masuk ke e-budgeting," imbuhnya.

Ini Penyebab Penerapan "E-government" di Indonesia Belum Maksimal)

Temuan lainnya antara lain masih kurangnya dukungan fiskal dan infrastuktur, serta kurangnya keterlibatan swasta. Sementara itu dari sisi organisasi, salah satu temuannya adalah masih perlunya kombinasi online dan offline dalam ruang demokrasi.

Dari sisi organisasi, masyarakat juga masih menemui kendala keterbatasan dalam mengakses sejumlah sistem e-government. Terakhir, Maria menekankan dari sisi individu, penerapan e-government ini bisa berjalan baik apabila ada keberanian dari pemimpin daerahnya.

Kompas TV Di usia yang seharusnya sudah matang, DPR masih banyak mendapat sorotan negatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com