Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal First Travel, PPATK Enggan Sebut Pemilik Rekening yang Dianalisis

Kompas.com - 29/08/2017, 14:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin menyerahkan kepada penyidik kepolisian untuk melakukan pembuktian soal ada atau tidaknya tindak pidana pencucian uang di kasus First Travel.

"Jadi bagaimana membuktikan itu, nanti penyidik yang menentukannya berdasarkan hasil-hasil yang dilaporkan penyidik sendiri maupun yang masukan dari PPATK," kata Kiagus, usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

PPATK, menurut dia, sudah menyerahkan hasil analisis ke Bareskrim, yakni mengenai 51 rekening dan 7 asuransi pada kasus First Travel, dengan saldo sekitar Rp 7 miliar. Analisis tersebut mulai periode 2011-2017.

(Baca: PPATK Temukan Sisa Aset Milik Bos First Travel Sebesar Rp 7 Miliar)

Namun, saat ditanya atas nama siapa rekening-rekening tersebut, dia tidak dapat mengungkapkannya.

"Saya enggak boleh nyebutin nama," ujar Kiagus.

Saat ditanya lagi apakah PPATK menemukan indikasi TPPU, Kiagus tidak menjawab tegas. Namun, TPPU dinilai Kiagus sebagai semua perbuatan yang bertujuan untuk menyamarkan atau menghilangkan aset yang diperoleh dari cara ilegal menjadi seakan-akan legal.

"Ya kalau orang yang beli barang, kemudian barangnya dapat duit, duitnya kemudian dipindahkan, beli barang, barangnya kemudian... Apalagi sempat diatasnamakan orang lain, itu kan tentu punya motif-motif. Tapi pastinya nanti penyidik (yang menentukan ada tidaknya TPPU)," ujar Kiagus.

(Baca juga: PPATK: Uang Jemaah First Travel Dipakai Beli Rumah, Restoran hingga Liburan)

Sementara itu, pada rapat yang dihadiri perwakilan dari Kementerian Agama, Kemenkum HAM, Polri, dan PPATK sendiri hanya berupa brainstorming dari Menko Polhukam Wiranto soal kasus ini.

"Ya sudah, tadi brainstorming saja. (Wiranto) tanya PPATK apa, ya PPATK kan sudah saya jelasin, polisi bagaimana, ya polisi tadi juga sudah dijelasin," ujar Kiagus.

Kompas TV Karena dirasa mustahil untuk memberangkatkan lewat biro perjalanan First Travel, kini para korban meminta pengembalian dana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com