Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duplikat Kartu Debet dengan Skimmer, 2 WNA Ditangkap

Kompas.com - 23/08/2017, 16:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap dua warga negara asing berinisial II (40) dan IV (37) di Hotel Varna Culture, Genteng, Surabaya, Jumat (4/8/2017).

Keduanya merupakan anggota sindikat internasional dengan modus menggandakan data kartu debet dengan skimmer. Informasi tersebut diketahui dari kepolisian Bulgaria.

"Kedua tersangka ini diduga melakukan tindak pidana ilegal akses sebagaimana laporan yang kami terima dari warga Indonesia dari (nasabah) Mandiri dan dari BNI," ujar Kepala Subdit I Dittipid Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Irwan Anwar di kompleks Mabes Polri, Rabu (23/8/2017).

Kedua pelaku memasang alat skimmer (alat duplikat) di sejumlah mesin ATM di Bali, Surabaya, dan Sidoarjo. Skimmer tersebut menyalin data di dalam kartu debet yang dimasukkan ke dalam mesin.

Irwan mengatakan, pelaku menyasar daerah-daerah wisata yang banyak dikunjungi turis.

 

(Baca: Polisi: Gunakan Artis untuk Promosi, Modus Penipuan First Travel)

"Jumlah kerugian yang terdata sampai saat ini lebih dari Rp 600 juta dari Bank Mandiri," kata Irwan.

Barang bukti yang disita dari pelaku yaitu tiga paspor Rumania dan Moldova, kartu identitas, tiga alat perekam mini, satu avometer, satu alat encoder, ponsel, hingga 25 kartu berbagai jenis, mulai dari Visa, Mastercard, dan Hicard.

Hingga kini, penyidik masih mengembangkan perkara tersebut. Diduga, masih ada pelaku lain dalam jaringan tersebut yang berkeliaran di beberapa tempat di Indonesia.

Para pelaku diduga melakukan tindak pidana instersepsi informasi elektronik sebagaimana dimaksud Pasal 362 KUHP dan Pasal 406 KUHP dan atau Pasal 46 ayat 1, 2, dan 3 juncto Pasal 30 ayat 1, 2, dan 3, Pasal 48 ayat 1 dan 2 juncto Pasal 32 ayat 1, 2, dan atau Pasal 49 juncto Pasal 33 undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Diimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menarik uang di ATM dan selalu menutup tangan ketika menekan tombol untuk memasukman nomor pin," kata Irwan.

Kompas TV Karena dirasa mustahil untuk memberangkatkan lewat biro perjalanan First Travel, kini para korban meminta pengembalian dana.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com