Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Fasilitasi WNI dari Suriah Cerita Pengalamannya soal ISIS

Kompas.com - 22/08/2017, 23:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, pemerintah harus memfasilitasi para warga negara Indonesia (WNI) yang baru dideportasi dari Suriah untuk menceritakan pengalamannya.

Beberapa waktu lalu, pemerintah mengurus pemulangan 18 WNI yang dideportasi dari Suriah setelah melarikan diri dari kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Menurut Al Chaidar, para WNI ini harus menceritakan soal pengalaman buruk mereka terkait ISIS.

Ia mengatakan, mereka yang meninggalkan Suriah biasanya karena kecewa terhadap ISIS.

"Mereka difasilitasi untuk menyebarkan informasi tentang pengalaman mereka selama berada di Suriah, bagaimana mereka sangat kecewa," kata Al Chaidar, usai diskusi di Kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2017).

"Tadinya berharap menemukan negara Islam di sana, surga kecil di sana, (tapi) ternyata perlakuan diskriminatif terhadap mereka. (Jadi) Mengutarakan kekecewaan mereka secara terbuka," lanjut dia.

Akan tetapi, kata Al Chaidar, hingga saat ini ia belum melihat upaya ini dilakukan oleh pemerintah atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Entah kenapa pemerintah seperti tidak punya program untuk melakukan ini. Ini yang harusnya dilakukan oleh pemerintah terutama BNPT," ujar Al Chaidar.

Seperti diketahui, perwakilan Pemerintah Indonesia menjemput 18 warga negara Indonesia (WNI) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (12/8/2017).

Mereka adalah WNI yang melarikan diri dari kelompok militan ISIS di Suriah.

Selanjutnya rombongan WNI yang dideportasi itu dibawa ke BNPT Sentul Bogor.

Para WNI diserahkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri kepada BNPT dan Densus 88 Antiteror untuk diinterogasi.

Kompas TV Sebuah rumah di Alcanar, Spanyol meledak. 1 orang tewas dalam rumah yang diduga menjadi markas pelaku teror ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com