JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, mengaku sempat membenci semua dokter. Hal itu terjadi saat istrinya, Hasri Ainun Habibie meninggal dunia.
"Terus terang waktu Ainun meninggal, saya benci semua dokter. Semua dokter menurut saya gagal. Saya marah sekali," ujar Habibie dalam acara "Rosi Spesial Kemerdekaan: Habibie, Kemerdekaan, dan Cinta" di Kompas TV, Kamis (17/8/2017).
Arlis Reksoprojo, seorang dokter yang juga sahabat Ainun tak luput dari sasaran amarah Habibie saat itu. Habibie masih terus mempertanyakan mengapa tak seorang pun bisa menyelamatkan Ainun sehingga ia harus kehilangan istri tercintanya.
"Kasihan Arlis," tuturnya.
Habibie mengaku juga sempat marah-marah kepada seorang profesor doktor asal Jerman yang merupakan guru besar nomor satu dalam bidang ilmu kedokteran.
Arlis yang saat itu berada di sebelahnya sampai mengira Habibie gila. Namun, beberapa bulan kemudian Habibie meminta maaf pada profesor tersebut. Kondisi Habibie pun dapat dipahami.
"Saya minta maaf. Prof, maaf saya kurang ajar," ujar Habibie.
(Baca juga: Kecupan Habibie di Bibir Ainun dan Doa pada 48 Tahun Perkawinan)
Mereka yang dimarahi Habibie mengaku sudah biasa menjadi sasaran amarah seseorang yang kehilangan keluarga atau kerabat dekatnya.
"Saya pikir, setiap orang yang kehilangan kawan atau bagian dari dirinya sendiri akan bereaksi seperti itu," kata Habibie.
(Baca juga: Malam Itu, Habibie dan Ainun...)
Ainun meninggal di RS Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Grohadern, Munich, 22 Mei 2010 sekitar pukul 17.35 waktu Jerman atau sekitar pukul 22.50 WIB.
Ia menderita penyakit kanker ovarium dan sempat menjalani sembilan kali operasi.
Melewati masa kritis sekitar satu hari, Ainun akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Jenazah Ainun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 25 Mei 2010.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.