Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Capaian Pemerintah, Jokowi Tak Ingin Cepat Berpuas Diri

Kompas.com - 16/08/2017, 11:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkap sejumlah pencapaian pemerintah dalam sidang tahunan MPR RI, Rabu (16/8/2017).

Salah satunya yakni peningkatan Indeks Pembangunan Manusia yang naik hampir dua poin dalam dua tahun terakhir. Namun, ia tak ingin capaian tersebut membuat pemerintah merasa puas.

"Walaupun Indeks Pembangunan Manusia kita naik dari 68,90 di tahun 2014 menjadi 70,18 di tahun 2016, kita tidak boleh cepat berpuas diri," kata Jokowi di gedung MPR RI, Jakarta, Rabu.

Jokowi menuturkan, dalam pengkajian sistem ketatanegaraan, MPR berhasil memformulasikan Penataan Sistem Perekonomian Nasional yang diharapkan dapat mendukung suksesnya pemerataan pembangunan secara berkeadilan.

Jokowi juga mengapresiasi DPR yang terus mereformasi internal menjadi lembaga representasi rakyat yang semakin modern dan dipercaya. DPR berhasil menyelesaikan 14 RUU pada Prioritas Program Legislasi Nasional Tahun 2017.

"Beberapa di antaranya berkaitan langsung dengan dukungan kelancaran program pemerintah selama tahun 2017 seperti peningkatan ekspor non-migas barang dan jasa yang bernilai tambah tinggi, penyederhanaan perizinan serta penyediaan layanan dan fasilitas untuk investasi," kata Jokowi.

(Baca: Di Tengah Kritik terhadap Wakil Rakyat, Jokowi Puji Kinerja DPR)

Jokowi juga menyebut Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kian memantapkan peran konstitusionalnya sebagai penampung dan penyalur aspirasi masyarakat dan daerah. Meski sempat ada gejolak internal, namun tak terlalu memengaruhi kinerja DPD.

"Sungguh kita berbesar hati karena DPD telah menunjukkan kinerja dan kematangannya dalam melewati masa-masa sulit konsolidasi internalnya," kata Jokowi.

Jokowi pun menyebut keberhasilan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yang terus membuat terobosan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.

Pada 2016, untuk pertama kalinya dalam sejarah pembangunan nasional, BPK merilis opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap pengelolaan keuangan pemerintah.

Pada pembangunan bidang hukum, Mahkamah Agung dinilai Jokowi terus berupaya mempermudah masyarakat dalam perolehan keadilan dan layanan publik.

Adapun inovasi yang digagas MA dalam semester pertama 2017 yaitu Sistem Audio Text Recording dan Mekanisme Penghitungan Biaya Perkara Sendiri secara elektronik untuk memudahkan layanan peradilan.

Meski begitu, Jokowi kembali mengingatkan capaian tersebut tak lantas membuat pemerintah dan instansi di bawahnya cepat puas. Pemerintah masih harus berupaya menekan ketimpangan pendapatan.

Saat ini, angka Indeks Gini Rasio turun dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada Maret 2017. Menurut Jokowi, angka tersebut harus diturunkan lagi.

"Sekali lagi, semua capaian itu seharusnya tidak membuat kita cepat berpuas diri. Karena tantangan yang kita hadapi sekarang ini dan ke depan tidaklah ringan," kata Jokowi.

Kompas TV Presiden Jokowi & Ibu Negara Jadi Juri Lomba Masak Ikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com