JAKARTA, KOMPAS.com - Calon jemaah umrah yang menggunakan jasa PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel, tak langsung melaporkan dugaan penipuan kepada polisi.
Akibatnya, jumlah kerugian yang dialami para jemaah semakin besar.
Aldwin Rahardian, kuasa hukum korban First Travel mengatakan, para jemaah biasanya sulit melaporkan dugaan penipuan.
Sebab mereka diimingi janji-janji oleh pengelola agen travel. Di sisi lain, para jemaah memiliki keinginan yang kuat untuk menjalankan ibadah.
Baca: Pasca-First Travel, OJK Akan Edukasi Masyarakat agar Tak Jadi Korban
"Jemaah ini kan mereka melakukan untuk ibadah umrah," kata Aldwin dalam diskusi Polemik di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8/2017).
Menurut Aldwin, agen First Travel biasaya membuat berbagai alasan kepada para jemaah yang tidak juga diberangkatkan.
Misalnya, pengelola mengatakan kepada jemaah bahwa penundaan tersebut adalah bagian untuk menguji kesabaran.
"Bahkan ada jemaah yang diberitahu bahwa mereka harus melakukan intropeksi diri, mungkin masih ada kesalahan sehingga tidak bisa diberangkatkan," kata Aldwin.
Selain itu, menurut Aldwin, para jemaah diberikan koper atau jadwal penerbangan untuk lebih meyakinkan. Padahal, hingga waktu yang telah ditentukan, mereka tidak juga diberangkatkan.
Dalam kasus ini, First Travel menawarkan harga pemberangkatan umrah yang lebih murah dari agen travel lainnya. Hal tersebut membuat para korban tergiur dan memesan paket umrah.
Baca: Calon Jemaah Umrah First Travel Ingin Uangnya Dikembalikan
Namun, hingga batas waktu yang dijanjikan, calon jemaah tak kunjung berangkat. Perusahaan itu kemudian dianggap menipu calon jemaah yang ingin melaksanakan umrah.
Dalam kasus ini kepolisian sudah menahan Direktur Utama First Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Desvitasari, yang juga menjabat sebagai direktur di perusahaan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.