Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peresmian "The Yudhoyono Institute", Agus Yudhoyono Sampaikan Amanah Jokowi

Kompas.com - 10/08/2017, 22:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meresmikan lembaga yang dipimpinnya, pada Kamis (10/8/2017) malam, di Djakarta Theatre, Jakarta.

Dalam pidatonya, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menyampaikan sejumlah harapan, terutama kepada generasi muda.

Agus Yudhoyono juga menyampaikan amanah yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepadanya saat bertemu di Istana Kepresidenan, pada Kamis siang. 

Ia mengatakan, menjelang 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045, Indonesia akan menjadi negara yang semakin diperhitungkan. 

"Bumi akan semakin kompetitif dan kompetisi yang tidak dikelola dengan baik akan melahirkan sengketa dan konflik baru," kata Agus. 

Baca: Agus Dapat Restu Jokowi Pimpin "The Yudhoyono Institute"

Ia mengungkapkan pengalamannya berkunjung ke daerah-daerah beberapa bulan terakhir.

Menurut Agus Yudhoyono, sejumlah pernyataan mengenai patriotisme mengejutkannya. 

Sebagian menilai, mengangkat senjata adalah bentuk patriotisme, dan kemudian mengkritik Agus karena meninggalkan karir militernya yang cemerlang.

Ada pula yang mengapresiasi keberaniannya meninggalkan zona nyaman.

"Cerita tadi inspirasi bagi anak-anak muda bahwa dalam hidup kita tidak boleh takut berjuang, gagal, dan menyerah," kata Agus Yudhoyono. 

Ia menekankan, generasi muda harus mempersiapkan diri menyambut transformasi bangsa, di tengah perubahan yang terjadi di era ini.

Amanah Jokowi 

Dalam pidatonya, Agus juga menyinggung pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo untuk meminta restu terkait peresmian The Yudhoyono Institute. 

Agus mengatakan, ia mendapatkan amanah dari Jokowi. 

"Amanah Beliau kepada generasi muda, tentunya diharapkan menjadi tulang punggung perubahan dan kemajuan bangsa," kata dia.

Baca: Spesial, Gibran Masak Gudeg dan Bubur Lemu untuk Agus Yudhoyono

Agus Yudhoyono juga menyinggung masa kepemimpinan SBY selama dua periode, di mana Indonesia masuk jajaran negara anggota G20.

Sejak itu, Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan. Bahkan, Bank Dunia memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan menempati peringkat empat dunia.

"Insya Allah tahun 2045 masyarakat Indonesia makmur seperti negara maju," ujar dia.

Di akhir pidatonya, Agus menekankan soal pentingnya menghargai sejarah untuk menjaga bangsa tetap besar.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya. Bangsa yang besar pasti berterima kasih dan mengapresiasi segala sesuatu yang telah diperjuangkan oleh para pemimpin terdahulunya," kata Agus Yudhoyono. 

Kompas TV Berjas Merah, SBY Resmikan The Yudhoyono Institute
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com