"Makanya harus bisa lebih baik, harganya tidak mahal, dan lebih cepat. Itulah tujuan kita," katanya.
Basuki menerima gelar Perekayasa Utama Kehormatan (Honorary Principal Engineer) untuk Bidang Infrastruktur 2017 dari BPPT.
Pengukuhan gelar diberikan langsung oleh Ketua Majelis Perekayasa BPPT Unggul Priyanto dan disaksikan oleh Wapres.
Gelar Perekayasa Utama Kehormatan Bidang Infrastruktur sebelumnya juga diberikan kepada Wiratman Wangsadinata (alm) pada tahun 2011.
"Dengan ketulusan dan kerendahan hati saya menerima pengukuhan gelar Perekayasa Utama Kehormatan ini. Selanjutnya sebagai kebanggaan, tanggungjawab, dan etika profesional yang tinggi, gelar yang terhormat ini akan menjadi suntikan motivasi bagi saya pribadi dan saya harapkan juga bagi seluruh jajaran Kementerian PUPR untuk terus berkarya, memberikan yang terbaik bagi bangsa," kata Basuki.
Dalam orasi ilmiahnya, Basuki mengatakan, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara-negara lain.
Minimnya infrastruktur yang ada di Indonesia telah menekan daya saing Indonesia bahkan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Basuki mengutip pesan Presiden RI Joko Widodo dalam berbagai kesempatan yang menyampaikan, selama empat puluh tahun, Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer (km) jalan bebas hambatan.
China, yang dulu bersama Malaysia belajar dari Indonesia saat pembangunan Tol Jagorawi, kini sudah memiliki 280.000 km jalan bebas hambatan.
"Semua ini supaya kita menyadari dan bisa membandingkan seberapa jauh kita tertinggal," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.