Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen PAS Akui Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Belum Berjalan Optimal

Kompas.com - 02/08/2017, 22:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program rehabilitasi penyalahgunaan narkoba di Indonesia dinilai belum komprehensif.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM mengakui, hingga saat ini program rehabilitasi belum berjalan optimal.

"Rehabilitasi memang belum dijalankan optimal," kata Sekretaris Ditjen PAS Sri Puguh Budi Utami di Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Menurut Sri, tidak mudah melakukan rehabilitasi terhadap pengguna dan pecandu narkoba.

Selain biaya yang tak sedikit, mekanismenya pun tidak mudah.

"Butuh kelengkapan dan seterusnya. Saat ini baru dijalankan di lapas dan rutan tertentu," kata Sri.

Tahun lalu, anggaran di pos Ditjen PAS untuk program rehabilitasi hanya Rp 400 juta.

Anggaran rehabilitasi memang naik dua kali lipat pada tahun anggaran 2017 menjadi Rp 900 juta.

Akan tetapi anggaran sebesar itu masih jauh dari ideal untuk program rehabilitasi di 48 lapas.

Sri menyebutkan, penghuni lapas yang teridentifikasi pengguna dan pecandu narkoba jumlahnya mencapai 31.306 orang.

Praktisi rehabilitasi dari Rumah Cemara Subhan Panjaitan mengatakan, rehabilitasi bukan hal baru.

Indonesia sudah mengenal rehabilitasi narkoba sejak 1976. Sayangnya, pada 1997 ada pemisahan antara rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang masing-masing dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial.

Kehadiran Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan kewenangannya lantas juga menyelenggarakan program rehabilitasi sendiri.

"Saya selaku praktisi di bidang rehabilitasi 10 tahun melihat setiap instansi punya kewenangan beda-beda. Indonesia belum punya standar rehabilitasi yang berlaku secara nasional dan dipatuhi setiap K/L. Sehingga, rehabilitasi yang semestinya komprehensif menjadi terpecah-pecah," ujar Subhan.

Subhan mengatakan, ia sependapat dengan hasil investigasi Ombudsman Republik Indonesia yang menyebutkan program rehabilitasi masih belum komprehensif.

Selain itu, Subhan juga menyayangkan adanya pungli dalam program rehabilitasi.

Kompas TV Buwas: BNN Kebobolan Selundupan Sabu Lebih Besar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com