Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik sebagai Kepala Setpres, Heru Budi Langsung ke Malang Dampingi Jokowi

Kompas.com - 20/07/2017, 10:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono langsung bertolak ke Malang, Kamis (20/7/2017), setelah dilantik oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Pukul 10.00 WIB, mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu, langsung menggelar rapat bersama jajarannya.

"Habis pelantikan jam 10.00 WIB langsung rapat di ruangan. Konsolidasi ke dalam," ujar Heru di Gedung III, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis.

Setelah melakukan rapat koordinasi internal, Heru langsung mengikuti kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Malang, Jawa Timur.

"Langsung ikut 'main group' ke Malang. Bismillah saja," ujar dia.

Baca: Heru Budi Hartono Dilantik Menjadi Kepala Sekretariat Presiden

Heru mengaku sudah mempelajari tugas, fungsi, dan wewenang sebagai Kepala Sekretariat Presiden.

 

Saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru merupakan Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta.

Dengan pengalaman ini, ia merasa paham akan seluk beluk aktivitas Jokowi.

Ia optimistis dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Pelantikan Heru berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78/TPA/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Sekretariat Negara.

Selain Heru, dilantik pula dua pejabat lainnya, yakni Bey Triadi Machmudin sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media; serta Nandang Haris sebagai Staf Ahli Bidang Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi para Kementerian Sekretariat Negara.

Bey juga merangkap Kepala Biro Pers, Media dan Informasi.

Sementara, sebelumnya Nandang menjabat Kepala Biro Organisasi Tata Laksana dan Akuntabilitas Kinerja Kemensetneg.

Kompas TV Gelak tawa dan kebahagiaan terasa ketika Presiden Jokowi memberikan kuis untuk mendapatkan hadiah sepeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com