Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2017, 07:19 WIB
|
EditorInggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, dalam kasus operasi tangkap tangan, tidak diperlukan surat perintah penangkapan karena sifatnya insidental.

Pernyataannya ini menanggapi protes yang dilayangkan artis peran Jereny Thomas protes karena petugas yang menangkap anaknya, Axel Matthew Thomas, tak menunjukkan surat perintah penangkapan.

Selain itu, menurut Jeremy, petugas juga tak bisa menunjukkan kartu tanda anggota kepolisian.

 

"Kalau upaya paksa, kalau untuk penangkapan tertangkap tangan ya itu tidak perlu," ujar Martinus, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Baca: Polisi Sebut Petugas Juga Ditampat Saat Putra Jeremy Thomas Ditangkap

 

Martinus mengatakan, saat kejahatan terjadi di depan mata, tidak mungkin petugas diam saja.

Penangkapan bisa dilakukan ketika suatu tindak pidana terjadi saat itu juga.

"Ini juga terkait dengan kecepatan dan ketepatan. Pada saat ada informasi dari bea cukai bahwa ada seseorang yang ditangkap yang kemudian menginformasikan kepada anggota Polres Bandara dan kemudian datang dan melakukan proses pemeriksaan sementara dan pengembangannya, sehingga sampailah kepada enam orang itu," kata Martinus.

Sebelumnya, Jeremy mempermasalahkan benar atau tidaknya perlakukan delapan orang oknum polisi saat menginterogasi Axel perihal penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Terlepas delapan oknum itu anggota kepolisian dan tujuannya untuk interogasi, menurut Jeremy, tidak etis melakukan penganiayaan.

Jeremy merasa yakin bahwa putranya tak bersalah karena usai interogasi disertai penganiayaan selama empat jam itu, Axel diperbolehkan pulang karena polisi akhirnya tak menemukan barang bukti narkoba.

"Faktanya anak saya dilepaskan dengan tidak ada bukti apapun, cukup, titik. Dia dipaksakan untuk mengaku, akibatnya dia babak belur. Itunya yang tidak boleh. Tidak ada surat perintah. Tidak ada KTA (kartu tanda anggota)," ucap Jeremy.

Kompas TV Polisi Miliki Bukti Anak Jeremy Pesan Narkotika

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com