Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iluni UI Minta Jokowi Bersikap Tegas untuk Cegah Pelemahan KPK

Kompas.com - 14/07/2017, 17:48 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) meminta Presiden Joko Widodo turun tangan untuk mencegah upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini diserukan merespons terbentuknya Pansus Angket KPK oleh DPR.

"Kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk ambil sikap tegas dalam melawan upaya pelemahan KPK," ujar Ketua Umum Iluni UI Arief B Hardono, di Gedung KPK Jakarta, Jumat (14/7/2017).

Menurut Arief, pemerintah perlu bersikap untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang timbul untuk melemahkan KPK.

Baca: Pansus Angket Bikin Kaus, Tulisannya Sindir KPK

Iluni UI tetap menyatakan penolakan terhadap hak angket DPR karena dianggap sebagai intervensi terhadap penegakan hukum yang dilakukan KPK.

Iluni UI juga mendesak KPK untuk segera menuntaskan kasus korupsi dalam pengadaan KTP elektronik (e-KTP), dan berharap KPK segera menetapkan semua pelaku korupsi yang tercantum dalam surat dakwaan.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengapresiasi dukungan yang diberikan Ikatan Keluarga Mahasiswa UI dan Iluni UI.

Baca: Lawan Pansus DPR, Pegawai KPK Ajukan Uji Materi ke MK

Menurut Agus, banyaknya dukungan menambah semangat KPK untuk segera menuntaskan proses hukum yang sedang berjalan.

"Kami berterimakasih atas dukungan ini. Berbagai pertanyaan akan kami jawab dan kami tunjukan dengan fakta dan data. Mudah-mudahan ini jadi bekal kami untuk segera menyelesaikan kasus-kasus yang dituntut," kata Agus.

Kompas TV Pernyataan Pansus Angket dan MA Soal Safari Konstitusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com