Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMRC: Pemilih Jabar Tak Terpengaruh Isu Ridwan Kamil Didukung Parpol Pengusung Ahok

Kompas.com - 13/07/2017, 17:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilih di Jawa Barat tidak terpengaruh isu bahwa Ridwan Kamil akan diusung oleh partai politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta. Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilaksanakan pertengahan hingga akhir Juli 2017 lalu.

"Pada umumnya (responden) merasa netral saja seandainya Ridwan Kamil didukung oleh partai pengusung Ahok," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam konferensi pers di kantor SMRC, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).

Dari sebanyak 820 responden, 23 persen mengaku pernah mendengar isu bahwa Ridwan Kamil akan maju dalam Pilkada Jabar dan diusung oleh partai politik pendukung Basuki di Pilkada DKI Jakarta.

Selain itu, ada 50 persen yang menyatakan netral. Adapun, yang mengaku belum pernah mendengar isu itu yakni sebanyak 26 persen dan hanya 2 persen responden yang menjawab tidak tahu.

(Baca: Istri Maju dalam Pilgub Jabar, Aher Bantah Langgengkan Dinasti Politik)

"Angka ini menunjukkan pada umumnya warga Jabar tidak mempersoalkan hal itu," ujar Deni.

Diketahui, survei SMRC yang sama menempatkan nama Ridwan Kamil unggul dalam survei tentang Pilkada Jawa Barat.

Dalam pertanyaan terbuka, yakni "seandainya pilkada Jabar dilakukan hari ini, siapa sosok yang akan dipilih?" sebanyak 13,1 persen responden memilih nama Wali Kota Bandung tersebut.

Sementara, 3,4 persen responden memilih Wali Kota Purwakarta Dedi Mulyadi. Adapun, sosok selanjutnya yang dipilih responden berturut-turut adalah Deddy Mizwar dengan 2,3 persen, Ahmad Heryawan dengan 1,7 persen, UU Ruzhanul Ulum dengan 1,3 persen dan Abdullah Gymnastiar atau Aa gym dengan 1,1 persen.

(Baca: Survei SMRC: Ridwan Kamil Kalahkan Deddy Mizwar)

SMRC juga mengajukan pertanyaan semi terbuka kepada responden. Peneliti mengajukan 28 nama sosok. Responden diminta memilih satu di antaranya sebagai yang akan dipilih sebagai Gubernur Jawa Barat. Hasilnya rupanya sama saja.

Sebanyak 31,4 persen responden memilih sosok Ridwan Kamil. Urutan kedua terpaut jauh yakni Deddy Mizwar dengan 13,0 persen dan urutan ketiga yakni Dedi Mulyadi dengan 12,3 persen.

Adapun pada urutan selanjutnya, yakni Dede Yusuf dengan 8,3 persen, Abdullah Gymanstiar dengan 7,5 persen dan Desi Ratnasari dengan 3,1 persen.

Demi menguji konsistensi jawbaan, SMRC kemudian kembali mengajukan pertanyaan sama, namun hanya disodorkan delapan nama sosok, yakni Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dedi mulyadi, Dede Yusuf, Abdullah Gymanstiar, Desy Ratnasari, UU Rizhanul Ulum dan Rieke Dyah Pitaloka. Hasilnya pun sama saja.

(Baca: Pilkada Jabar, PDIP Bidik Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi)

Nama Kang Emil masih memuncaki survei dengan dipilih oleh 35,5 persen responden. Adapun pada urutan kedua ditempati oleh Deddy Mizwar dengan 15,6 persen dan urutan ketiga yakni Dedi Mulyadi dengan 13,6 persen.

Bahkan, ketika SMRC hanya menyodorkan dua nama, yakni Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, responden juga masih memilih nama Ridwan. Ridwan dipilih 49,5 persen responden. Sementara Deddy Mizwar dipilih oleh 36,8 persen responden.

"Ketika ditanya alasan memilih Ridwan Kamil, kami menemukan alasan yang cukup rasional. Misalnya Ridwan dinilai memiliki bukti nyata dalam kerja, berpengalaman dalam pemerintahan dan perhatian pada rakyat," ujar Deni.

Kompas TV Dedy Mizwar Deklarasi Maju Pilgub Jabar Seusai Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com