Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler Kompas.com: Kesalahan Gedung Putih, Amien Rais dan KPK, dan Tertangkapnya Ammar Zoni

Kompas.com - 11/07/2017, 07:04 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berada dalam puncak berita terpopuler Kompas.com pada Selasa (11/7/2017) ini adalah kesalahan fatal Gedung Putih tidak bisa mencampurkan China dan Taiwan.

Selain itu, masuk dalam Top 5 berita terpopuler Kompas.com adalah mengenai Amien Rais yang meminta KPK "turun mesin", pengeroyokan ahli IT dari ITB, Hermansyah, juga tertangkapnya bintang sinetron Ammar Zoni.

Berikut lima berita terpopuler Kompas.com yang layak anda simak:

1. Kesalahan fatal Gedung Putih

Sebuah pernyataan dari Gedung Putih dikeluarkan dengan kesalahan yang mendasar karena mencampurkan China dan Taiwan.

Pernyataan pers setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Xi Jinping di KTT G20 di Hamburg, Jerman, menyebut Xi sebagai Presiden “Republik China”, sebagaimana dilaporkan BBC, Senin (10/7/2017).

Padahal sebutan “Republik China” adalah nama Taiwan, yang masih dianggap China sebagai provinsinya yang membangkang, sedangkan Presiden Xi adalah pemimpin 'Republik Rakyat China'.

Selengkapnya berita ini bisa dibaca di sini

 

2. Nasib Mi Samyang halal kini...

Produk mie instan asal Korea yang diimpor PT Korinus di sebuah swalayan mal, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Produk mie instan asal Korea yang diimpor PT Korinus di sebuah swalayan mal, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2017).
Sales Marketing Manager PT Korinus mengatakan, sejak pemberitaan terkait ditariknya empat produk mi instan asal Korea yang diimpor oleh PT Koin Bumi beredar, penjualan produk mi instan halalnya terus merosot.

Ia menduga, dengan mencuatnya kasus mi asal Korea yang terbukti mengandung DNA spesifik babi tersebut, masyarakat menjadi tak yakin membeli produk yang diimpor perusahaannya.

Berita ini bisa dibaca lanjutannya di link ini

 

3. Kritik Amien Rais untuk KPK

Amien Rais saat berpidato di acara Halalbihalal Rakor Forum Keluarga Alumni IMM di UMS, Minggu (9/7/2017). KOMPAS.com/ M Wismabrata Amien Rais saat berpidato di acara Halalbihalal Rakor Forum Keluarga Alumni IMM di UMS, Minggu (9/7/2017).
Amien Rais mengkritik KPK saat berpidato dalam acara Halalbihalal dan Rakor Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Gedung Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo, Minggu (9/7/2017).

Amien menganggap KPK hanya berani menangani kasus kecil.

Ia mengkritik langkah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dengan nilai korupsi hanya puluhan juta rupiah. Hal tersebut dianggap melanggar Undang-undang KPK.

Baca selengkapnya di sini

 

4. Hermansyah bukan ahli kasus Rizieq

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/7/2017).Kompas.com/Akhdi Martin Pratama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/7/2017).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, ahli telematika Hermansyahbukan saksi ahli yang diperiksa polisi dalam kasus percakapan via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga melibatkan pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab dan Firza Husein.

"Polisi belum mengundang dia sebagai saksi ahli, bukan (saksi ahli kasus Rizieq)," ujar Argo kepada Kompas.com, Senin (10/7/2017).

Selengkapnya baca di sini

 

5. Penangkapan pesinetron Ammar Zoni

Ammar Zoni (tengah, berkostum tahanan warna hijau) ditangkap oleh Polres Metropolitan Jakarta Pusat pada Senin (10/7/2017) dengan dugaan mengonsumsi ganja dan sabu. KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG Ammar Zoni (tengah, berkostum tahanan warna hijau) ditangkap oleh Polres Metropolitan Jakarta Pusat pada Senin (10/7/2017) dengan dugaan mengonsumsi ganja dan sabu.

Pesinetron Ammar Zonidiamankan Tim Pemburu Narkoba Polisi Resort Metropolitan Jakarta Pusat, pada Jumat lalu (7/7/2017) di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat.

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto, pemain sinetron Anak Jalanan ini diamankan di kediamannya di Depok, Jawa Barat.

Dalam proses pengamanan tersebut, ayah Ammar Zoni juga turut menyaksikan bagaimana polisi menggeledah kamar putranya.

Baca selengkapnya berita ini di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com