Al Chaidar mengatakan, kekuatan teroris ini tidak bisa dianggap remeh. Sejumlah daerah di Tanah Air, menurut dia, masih punya potensi untuk munculnya pelaku teroris.
Misalnya Medan, Samarinda, Batam, Jakarta, Bekasi, Surabaya, Semarang, termasuk wilayah Sulawesi Utara yang dekat dengan Filipina.
Peran intelijen menurut penilaian dia sudah maksimal. Hanya, pelaku teror kadang cenderung gunakan komunikasi yang tidak bisa dilacak.
Dua terduga teroris berinisial AR dan SP menyerang Mapolda Sumut, Minggu (25/6/2017) pukul 03.00 WIB.
Setelah melompat pagar di penjagaan, pelaku menyerang polisi yang tengah beristirahat di salah satu dari tiga pos penjagaan.
Ketika menyerang, menurut polisi, pelaku meneriakkan takbir.
Aiptu Martua Sigalinging yang sedang berjaga di pos tewas ditikam di leher, dada, dan tangan dengan menggunakan senjata tajam.
Pelaku juga mencoba membakar ruangan pos.
Salah satu rekan Aiptu Martua, Brigadir E. Ginting kemudian meminta tolong kepada anggota Brimob yang ada di pos lainnya.
Dari pos I, tiga anggota Brimob, yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting.
Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku. AR tewas di tempat kejadian sementara SP dalam kondisi kritis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.