Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Wiranto, Irwandi Yusuf Sampaikan Situasi Aceh Pasca-Pilkada

Kompas.com - 22/06/2017, 17:22 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bertemu dengan Gubernur terpilih Aceh 2017-2022 Irwandi Yusuf di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2017).

Dalam pertemuan tersebut, Irwandi menyampaikan situasi keamanan di Aceh pasca-Pilkada Serentak 2017.

Menurut Irwandi, kondisi Aceh saat ini tidak lagi berstatus rawan. Pertentangan antara dirinya dan lawan politiknya, Muzakir Manaf, juga sudah berakhir.

"Ya saya laporkan bahwa kondisi politik Aceh sudah bagus karena saat pilkada kemarin ada rivalry antara saya dan kelompok Muzakir Manaf. Sekarang udah kompak semua, sudah oke," ujar Irwandi usai pertemuan.

Irwandi mengakui situasi di Aceh sempat memanas jelang penyelenggaraan Pilkada 2017. Perseteruan antarkubu yang bertarung dalam kontestasi pilkada tak terhindarkan.

Meski dinilai rawan, namun kondisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan Pilkada 2012.

"Ya memang waktu pilkada rawan, bahkan saat 2012 lebih rawan lagi. Tahun 2012 saya hampir dibunuh, ada bom disiapkan untuk saya. Tapi Pilkada ini (2017) enggak, walaupun dikatakan rawan tapi sangat tidak rawan jika dibandingkan dengan 2012," ucap Irwandi.

"Pilkada 2012 banyak yang meninggal, lebih dari sepuluh orang. Anak buah saya enam orang meninggal," kata dia.

(Baca juga: KIP Aceh Ketuk Palu untuk Kemenangan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah)

Saat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh di Gedung DPR Aceh tahun 2012, Irwandi sempat mengalami insiden pemukulan.

Insiden tersebut terjadi usai acara pelantikan sekitar pukul 15.50 WIB, saat Irwandi keluar dari halaman Gedung DPR Aceh yang dipenuhi massa.

Kompas TV Gubernur Aceh Terpilih terbangkan Pesawat Jenis Ultra Light
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com