Sedikit tersenyum sambil terkejut, saya kembali bertanya, “jadi sekarang di Indonesia, gunakan bendera yang mana?”
Ismail tak menjawab. Ia hanya tertawa.
Jika Khilafah berdiri, apakah Pancasila tetap ada?
Saya kembali menelusuri ruangan demi ruangan di kantor DPP HTI Jakarta. Sampailah saya pada lantai 4 di bagian kantor ini.
Cukup terkejut saya. HTI memiliki ruangan studio layaknya ruangan studio televisi profesional yang dimiliki stasiun stasiun televisi swasta.
Di sinilah saya tanyakan untuk apa ruangan dan perlengkapan sebanyak itu, layaknya milik stasiun TV profesional.
Di ruangan ini pula saya berdialog dengan Ismail, soal ide khilafah dan kaitannya dengan Bangsa Indonesia.
Saya tanyakan, “apakah jika cita-cita HTI akan berdirinya khilafah, lalu menafikan Pancasila?”
Ismail tampak terkejut dengan pertanyaan saya.
Apa jawaban dari semua pertanyaan ini?
Simak wawancara saya di program AIMAN, termasuk ide pendirian khilafah lainnya dengan cara kekerasan, yang sama sekali tidak berhubungan dengan HTI, yakni Al Qaeda dan ISIS yang dilakukan dengan cara bom bunuh diri. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyatakan perjuangan khilafah dilakukan dengan diplomasi.
Saya juga mewawancarai mantan pengikut Al Qaeda.
Simak, EKSKLUSIF di KompasTV, Senin (12/6) pukul 20.00 wib.
Saya Aiman Witjaksono.
Salam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.