Meski demikian, Jokowi yakin rakyat Indonesia belajar akan fenomena itu. Sejumlah negara sudah lebih dulu melewati fase ini.
Pembelajaran itu, diyakini Jokowi, akan semakin mendewasakan rakyat Indonesia dalam berdemokrasi.
"Sebab, kita akan semakin sadar bahwa, oh ternyata kita ini beragam. Oh ternyata kita tidak hidup sendiri, tetapi hidup dengan saudara-saudara kita yang bermacam suku, agama, kondisi pendidikan dan kondisi ekonomi," ujar Jokowi.
"Kalau semua menyadari, kita akan semakin dewasa dan matang di dalam menghadapi fenomena fitnah, kabar bohong di media sosial. Kita bisa memferivikasi sendiri, mana yang benar dan bohong. Saya kira kita mengarah ke sana," lanjut dia.
Pemerintah tinggal melakukan pendekatan yang tepat agar pembelajaran berdemokrasi itu terwujud dan mengarah pada persatuan Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.