Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Terlibat Serangan di Marawi, Tujuh WNI Masuk DPO di Filipina

Kompas.com - 31/05/2017, 14:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Philippine National Police (PNP) merilis nama puluhan orang anggota kelompok militan Maute yang menyerbu Kota Marawi, Filipina Selatan.

Tujuh di antaranya merupakan warga negara Indonesia.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan bahwa tujuh WNI masuk daftar pencarian orang di Filipina.

"Kepolisian Filipina merilis tujuh WNI yang patut diduga terlibat dalam penyerangan Marawi," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Rabu (31/5/2017).

 

(baca: Militer Ultimatum Militan Marawi Agar Menyerah atau Mati)

Keempat orang tersebut, yaitu Anggara Suprayogi (32) yang berdomisili di Cibodas, Tangerang.

Ia berangkat ke Filipina pada 15 April 2017 bersama DPO lainnya bernama Yayat Hidayat Tarli (31).

Selain itu, Al Ikhwan Yushel (25) yang berangkat ke Filipina pada 28 Maret 2017.

(baca: TNI AD Siap Antisipasi Dampak Serangan ISIS di Marawi)

Kemudian Yoki Pratama Windyarto (21) berangkat pada 4 Maret 2017, Muhammad Ilham Syahputra ke Filipina pada 29 November 2016, serta Mochammad Jaelani Firdaus dan Muhammad Gufron berangkat ke Filipina pada 7 Maret 2017.

"Muhammad Ilham Syahputra patut diduga meninggal dunia dalam pertempuran di Marawi," kata Martinus.

Martinus mengatakan, tujuh WNI itu masuk secara legal ke Filipina karena rekam perjalanan mereka tercatat.

Divisi Humas Polri juga mengunggah gambar wajah keempat WNI itu di berbagai media sosial.

Kepolisian Filipina mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan orang-orang tersebut untuk melaporkannya ke kantor polisi terdekat.

Belum diketahui apakah para buronan itu masih berada di Filipina atau sudah berpindah ke negara lain.

"Kita juga sebarkan informasi tujuh WNI itu ke seluruh jajaran Kepolsian daerah hingga Polsek di Indonesia," kata Martinus.

Ketujuh WNI yang masuk DPO berbeda dengan 11 WNI yang sebelumnya disebut-sebut berada di Kota Marawi saat serbuan kelompok milita Maute terjadi.

Sebanyak 11 WNI tersebut ke Filipina untuk kepentingan berdakwah. Pemerintah Indonesia sedang mengurus kepulangan mereka ke tanah air.

Kompas TV Pertempuran antara militer Filipina dengan kelompok Maute tidak hanya menjadi ancaman bagi Filipina tapi juga Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com