Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Kampung Melayu Sempat Ingin Serang Pospol Senen

Kompas.com - 26/05/2017, 20:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian memastikan, pelaku bom Kampung Melayu merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang cukup terlatih.

"Laporan yang saya terima dari berbagai elemen Polri, ini kelompoknya Jamaah Ansharut Daulah, sel Bandung Raya," ujar Tito di lokasi kejadian pengeboman, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).

Dua pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu itu terlacak satu jaringan dengan teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Waduk Jatiluhur. Jaringan ini sempat terdeteksi hendak melaksanakan aksi teror di Pos Polisi Senen, Jakarta Pusat.

Beruntung, Densus 88 berhasil menangkap mereka terlebih dahulu.

Selain teroris Waduk Jatiluhur, pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu juga terdeteksi masih satu garis dengan teroris yang meledakan bom di Taman Pendawa, Kota Bandung, Jawa Barat.

(Baca: Kapolri: Ledakan Pertama di Kampung Melayu merupakan Pemancing)

"Mungkin masih ingat yang bom meledak prematur di Taman Pendawa sehingga pelakunya melarikan diri masuk ke Kantor Lurah dan dikepung kemudian berhasil dilumpuhkan. Nah, itu mereka satu jaringan," ujar Tito.

Tito mengatakan, Polri memang terus mengejar jaringan ini. Oleh sebab itu, ia menyayangkan dua anggota jaringan itu terlebih dahulu beraksi sebelum dibekuk.

"Mereka ini sudah masuk ke dalam radar Densus 88 dan sedang dilakukan pengejaran. Sehingga kejadian di Kampung Melayu ini memang kami sesalkan," ujar Tito.

Tito mengakui, pelaku cukup terlatih. Mereka belajar soal antisipasi deteksi oleh kepolisian.

"Mereka juga sudah belajar mendeteksi kepolisian, deteksi intelejen dan lain-lain," ujar Tito.

Kompas TV Kampung Melayu Diguncang Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com