Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2017, 06:24 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


KOMPAS.com
- Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang Ramadhan. Namun, kapan awal puasa Ramadhan 2017 sebenarnya? Bagaimana pula cara penentuan awal dan akhir masa bulan puasa?

Hingga Jumat (26/5/2017) pagi, pemerintah belum mengeluarkan penetapan awal bulan Ramadhan. Sidang isbat untuk penentuan awal puasa Ramadhan 2017 juga baru dijadwalkan berlangsung pada Jumat malam.

Sidang tersebut akan mempertemukan para tokoh dan organisasi massa Islam untuk bersama-sama menetapkan awal puasa Ramadhan.

Tak setiap tahun sidang ini menghasilkan ketetapan yang disepakati semua peserta. Pada beberapa tahun terakhir, ada beberapa kali organisasi massa Islam memiliki ketetapan berbeda dengan hasil sidang isbat.

(Baca juga: Awal Puasa dan Lebaran 2017 Akan Seragam karena Bulan "Berbaik Hati")

Perbedaan juga beberapa kali didapati lagi saat penentuan akhir puasa Ramadhan. Hal ini bisa terjadi karena dasar penentuan awal dan akhir sebuah bulan yang menjadi rujukan dalam kalender Islam adalah penampakan bulan sabit muda di atas ufuk.

Penyebutan bulan sabit muda itulah cukup populer setiap menjelang puasa dan lebaran, yaitu hilal. Perbedaan dimungkinkan muncul karena metoda yang dipakai untuk menentukan penampakan tersebut berbeda.

Bulan baruThinkstock/flySnow Bulan baru

Sejumlah kalangan berketetapan, hilal harus secara harfiah terlihat mata sesuai kriteria tertentu pada petang hari sebelum tanggal 1 penanggalan baru.

Adapun sebagian kalangan yang lain berpendapat, bisa saja penanggalan baru sudah bisa dimulai sekalipun bulan tak bisa dilihat mata meski sudah memakai alat, selama perhitungan secara astronomi memastikan sudut ketinggian bulan di daerah tersebut sudah melewati garis ufuk sesuai kriteria tertentu.

Istilah untuk metoda yang mengharuskan penglihatan secara harfiah itu adalah rukyat. Adapun metode menggunakan perhitungan dikenal dengan istilah hisab.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan, pemantauan hilal baru mulai dilakukan pada Jumat. Ada 90 lokasi pemantauan tersebar di seluruh Indoensia.

"NU tak bisa menentukan kecuali sudah melakuan rukyat untuk melihat hilal dalam penentuan awal puasa Ramadhan 2017. Itu bukan berarti NU enggak bisa hitung (hisab) awal puasa Ramadhan 2017. Selain awal Ramadhan dan Idul Fitri kita kan pakai hitung," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

(Baca juga: Tentukan Awal Puasa Ramadhan 2017, NU Pantau 90 Titik Hilal)

Adapun Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah menyatakan, awal puasa Ramadhan 2017 dimulai pada 27 Mei 2017. Penetapan itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/2017 tertanggal 1 Maret 2017.

Fase penampakan bulan. Thinktocks/Meowu Fase penampakan bulan.

Dalam maklumat itu dinyatakan, penentuan awal bulan Ramadhan 2017 ini merujuk pada hasil hisab hakiki wujudul hilalperhitungan penampakan bulan—yang mendapati ijtimak Ramadhan 1438 Hijriah terjadi pada Jumat (26/5/2017) pukul 02.46 WIB.

Saat matahari tenggelam pada Jumat petang, lanjut maklumat itu, bulan sudah akan terlihat dengan sudut ketinggian lebih dari 8 derajat, alias sudah akan nyata berada di atas ufuk di seluruh Indonesia.

Ijtimak dalam istilah astronomi disebut dengan istilah konjungsi geosentris. Ini terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari berada pada satu bidang bujur astronomi.

Gampangnya, bulan, bumi, dan matahari, berada pada satu garis lurus sebidang, sehingga bulan dan matahari secara bersamaan "tak bisa dilihat" dari satu posisi di bumi.

(Baca juga: Waktu Puasa dan Shalat, Bagaimana Penentuannya?)

Merujuk situs web planetarium.jakarta.go.id, penanggalan berbasis peredaran bulan disebut memasuki perhitungan baru bila memenuhi tiga kriteria.

Pertama, sudut ketinggian bulan minimal 2 derajat. Lalu, jarak sudut matahari dan bulan minimal 3 derajat. Terakhir,tanggal baru itu sudah “berumur” minimal 8 jam terhitung sejak ijtimak terjadi.

Acuan perhitungan soal hisab ini tak hanya berlaku di Indonesia. Yang terdekat, rujukan itu dikenal juga dengan istilah hisab berbasis kriteria MABIMS, singkatan dari Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

(Baca juga: Awal Puasa dan Lebaran 2017 Akan Seragam karena Bulan "Berbaik Hati")

Secara umum dua metoda itu yang berlaku dalam penentuan awal dan nantinya akhir puasa Ramadhan. Di luar itu juga ada beberapa kalangan yang punya keputusan berbeda tetapi biasanya hanya memiliki cakupan yang relatif lebih terbatas.

Selamat menjalankan puasa Ramadhan bagi yang melaksanakannya....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com