Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Kabupaten/Kota Seharusnya Tak Perlu Jadi Lembaga Permanen

Kompas.com - 24/05/2017, 15:57 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengkritisi keputusan Panitia Khusus RUU Pemilu dan pemerintah yang sepakat menjadikan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten-kota sebagai lembaga permanen.

Selama ini, hanya Bawaslu Pusat dan Bawaslu Provinsi yang statusnya permanen.

Sementara, untuk tingkat Kabupaten/Kota, masih berstatus adhoc.

Menurut Hadar, tidak tepat jika Bawaslu kabupaten/kota statusnya menjadi lembaga permanen.

"Tidak perlu Bawaslu kabupaten/kota menjadi lembaga permanen. Efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan Pemilu dipertaruhkan," kata Hadar, melalui pesan singkatnya, Rabu (24/5/2017).

Ia menilai, aneh jika alasannya demi kesetaraan seperti halnya KPU di tingkat kabupaten/kota yang lembaganya sudah permanen.

"Aneh kalau argumentasi kesetaraan. Apakah kedua elemen pelaksana ini berkompetisi? Kan seharusnya saling mengisi," kata Hadar.

Baca: Mendagri Tak Setuju KPU-Bawaslu Daerah Bersifat Ad Hoc

Menurut dia, yang menjadi pertimbangan seharusnya adalah tugas dan wewenang serta tanggung jawab antara Bawaslu dibandingkan dengan KPU selama ini.

"KPU melaksanakan semua. Bawaslu pada bagian pengawasan, ada unsur pencegahan dan penyelesaian sengketa/pelanggaran yang terkait dengan tahapan pelaksanaan pemilihan. Tapi peran tersebut tidak diperlukan diluar siklus tahapan," kata Hadar.

Oleh karena itu, Hadar berpendapat, jika DPR dan pemerintah ingin menggelar pesta demokrasi dengan biaya yang efesien, maka Bawaslu kabupaten/kota tak perlu dipermanenkan status lembaganya.

"Agar tidak berlebihan keluar anggaran, tidak perlu keberadaan yang permanen. Di masa luar tahapan, persiapan dan penyelenggaran, nanti akan bertugas apa," kata dia.

Kompas TV Bawaslu Lakukan Klarifikasi Dugaan Pelanggaran Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com