Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Nilai Keberagaman, Guru Ini Rela Jauh-jauh ke Ibu Kota

Kompas.com - 22/05/2017, 12:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Kompas TV Tulisan yang menjadi perhatian berjudul warisan yang ditulis Afi di halaman muka akun Facebooknya.

Taman yang menjadi guru sejak 1985 itu terbiasa dan membiasakan diri untuk mendekatkan anak-anaknya pada nilai-nilai keberagaman. Di sekolahnya saat ini mengajar, SMKN 7 Pendeglang, Taman juga cukup dekat dengan anak-anak didiknya, bahkan yang berasal dari luar Jawa dan berlainan keyakinan.

"Saya kalau mengajar tidak fokus pada salah satu (anak). Saya menempatkan, memanusiakan mereka, tidak melihat warna kulit, tidak melihat agamanya," kata Taman yang mengaku memiliki anak didik dari Papua.

Pendekatan humanis yang dilakukan Taman pun mendapat respons positif dari anak didiknya. Anak-anak didik Taman cukup terbuka apabila ada masalah. Salah satu kasusnya ketika ada tulisan bernada hinaan terhadap Tuhan pemeluk agama lain di tembok sekolah.

"Ada kasus tahun kemarin, di tembok ada tulisan Tuhan sama dengan nama binatang. Terus anak itu (yang beragama Kristen Protestan) bilang, 'Pak di belakang itu ada tulisan begini'. Saya bilang, supaya prosedural kamu ngomong saja ke pembina OSIS, tapi jangan bilang disuruh saya ya. Kalau nanti ada reaksi mereka, kamu bilang ke saya," cerita Taman.

Berselang tiga hari setelah laporan itu, si anak yang bersangkutan menyampaikan ke Taman bahwa tembok yang tadinya bertuliskan hinaan terhadap Tuhannya sudah dihapus. Pada akhirnya, urusan itu tidak diperpanjang. Anak-anak yang lain pun sadar bahwa menghina Tuhan pemeluk agama lain itu, bukanlah sesuatu yang dibenarkan.

Tak jauh beda dari Koidah, Taman juga mengikuti kelas SGK dengan kocek sendiri. Jika menggunakan angkutan umum, maka ia harus berangkat dari Pandeglang sekitar pukul 05.00 wib. Sebab, perjalanan Pandeglang-Jakarta memakan waktu tiga hingga tiga setengah jam.

Sementara dengan menggunakan mobil pribadi, perjalanan bisa ditempuh selama dua jam. Koidah dan Taman, hanyalah dua dari banyak guru yang merasa bahwa kebhinekaan tetap harus dijaga.

Mereka tak mengeluh meski harus menempuh perjalanan jauh ke ibu kota. Sebab dari orang-orang seperti mereka inilah, Indonesia tetap ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com