"Ingat kita kepada pepatah orang tua, rukun agawe santosa, artinya jikalau kita bersatu, jikalau kita rukun, kita menjadi kuat!" tuturnya.
Kesatuan sikap, program dan tindakan
Tidak bisa dipungkiri perjuangan tokoh-tokoh pergerakan melalui berbagai macam organisasi politik telah berperan dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Organisasi-organisasi politik modern mulai bermunculan sejak berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 dan terus berkembang hingga pasca-kemerdekaan.
Soekarno menyebut Boedi Oetomo merupakan awal dari satu cara baru dalam membebaskan masyarkat dari penjajahan.
Melalui organisasi, bangsa Indonesia perlahan mulai menyadari pentingnya rasa persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kemerdekaan.
"Apakah cara baru itu? Cara baru itu ialah cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan cara perserikatan dan perhimpunan politik—cara berjuang dengan tenaga persatuan. Organisasi perserikatan inilah (Boedi Oetomo) jalan yang utama untuk memenuhi ajaran rukun agawe santosa. Persatuan membuat kekuatan," ujar Soekarno saat berpidato pada 20 Mei 1952.
Menurut Soekarno, perkembangan organisasi dan partai politik tidak perlu dibatasi. Dia menilai demokrasi telah membangun situasi di mana setiap orang memiliki hak untuk berserikat.
Namun, dalam pidatonya itu, Soekarno menegaskan bahwa seluruh organisasi dan partai politik yang ada harus berlandaskan pada persatuan dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan organisasi.
"Ini bukan berarti saya tak mengerti pertumbuhan partai dan organisasi dalam alam demokrasi. Ini pun tidak berarti saya meremehkan partai dan organisasi yang sekarang ada, sama sekali tidak," kata Sang Proklamator.
"Ini hanya berarti saya mengatakan bahwa bagi Negara haruslah primer. Tidak mungkin partai dan organisasi kita bergerak seperti sekarang ini kalau tidak ada Negara Republik kita!" tegasnya.
Soekarno tidak menampik demokrasi telah memberikan kemerdekaan berpikir dan berpendapat. Akan tetapi, setiap orang pun harus bisa membatasi diri.
Baginya, demokrasi merupakan satu dasar dan jalan bagi sebuah bangsa untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya.
Dengan demikian, kata Soekarno, demokrasi juga telah menciptakan ikatan dalam melaksanakan pembangunan nasional.
"Jadi saudara-saudara kesimpulan kita ialah marilah kita benar-benar suci bersatu, marilah kita sama-sama mengutamakan Negara, marilah kita bekerja konstruktif dalam arti benar-benar melaksanakan pembangunan nasional," ujar Sang Bung Besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.