Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Proyek E-KTP Akui Dua Kali Temui Setya Novanto

Kompas.com - 18/05/2017, 12:30 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tanos mengaku pernah dua kali menemui politisi Partai Golkar Setya Novanto.

Saat itu, menurut Paulus, ia baru saja bergabung dengan konsorsium yang ditunjuk sebagai pelaksana proyek e-KTP.

Hal itu dikatakan Paulus saat bersaksi dalam sidang kasus korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Paulus yang sedang berada di Singapura, memberikan keterangan lewat telekonferensi.

"Terkait e-KTP saya bertemu dengan Bapak Setya Novanto. Pada saat itu, Beliau mungkin saya rasa Ketua Fraksi Golkar di DPR," ujar Paulus kepada majelis hakim.

(baca: Keponakan Setya Novanto Mengaku Pernah Jadi Konsorsium E-KTP)

Menurut Paulus, awalnya dia diajak oleh pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong untuk bertemu Setya Novanto.

Ia kemudian diberikan alamat kediaman Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran, Jakarta Selatan.

Namun, pada saat itu, Paulus tiba lebih dulu dari Andi. Ia diminta lebih dulu masuk menemui Setya Novanto.

(baca: Hotma Sitompoel Temui Novanto dan Bertanya soal Kasus E-KTP)

Menurut Paulus, saat itu kediaman Setya Novanto sedang banyak orang. Ia hanya sebentar berbicara dengan Novanto.

"Saya kenalkan diri, saya kasi tahu nama, bahwa saya salah satu pelaksana e-KTP dan seharusnya saya datang bersama Andi. Setelah itu, tiba-tiba ada telepon masuk ke Novanto dan dia mohon diri ke dalam," kata Paulus.

Tak lama kemudian, menurut Paulus, salah satu staf Novanto menemuinya dan menyarankan agar membuat janji untuk bertemu dengan Novanto di kantor.

Beberapa hari kemudian, Paulus dan Andi membuat janji untuk menemui Novanto di kantor Novanto yang beralamat di Gedung Equity Tower, SCBD, Jakarta.

(baca: Ada Setya Novanto di Balik Proyek E-KTP, Pengusaha Ini Tolak Ikut Lelang)

Dalam pertemuan kedua ini, Paulus juga lebih dulu datang ke lokasi pertemuan. Sementara Andi mengambil beberapa dokumen yang tertinggal di dalam mobil, Paulus diminta untuk lebih dulu naik ke ruangan Setya Novanto.

Saat baru menaiki lift, Paulus berpapasan dengan Setya Novanto.

"Saya bilang sama Novanto mau lanjutkan pembicaraan, dan Andi sedang mengambil dokumen. Tapi, dia (Novanto) bilang sedang terburu-buru karena mau ke DPR," kata Paulus.

Majelis hakim kemudian menanyakan apa maksud tujuan pertemuan tersebut. Hakim juga bertanya apa kepentingan Andi Narogong yang mengajaknya menemui Setya Novanto.

Menurut Paulus, dari dua pertemuan itu, ia hanya sempat memperkenalkan diri dan menjelaskan bahwa ia memiliki tanggung jawab melaksanakan proyek e-KTP.

Sementara, terkait alasan Andi mengajaknya, ia menduga Andi hanya ingin menunjukan bahwa ia memiliki kedekatan dengan Novanto.

"Kalau saya melihat, Andi ingin tunjukan pada saya bahwa Andi adalah orang dekat Novanto, bahkan kenal Novanto, itu perkiraan saya," kata Paulus.

Kompas TV Setya Novanto Jadi Sosok Kunci Kasus Korupsi E-KTP?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com