Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Dukung Pidato Jokowi soal Memperkuat NKRI

Kompas.com - 17/05/2017, 11:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan DPR RI mendukung sikap Presiden Joko Widodo soal pentingnya penguatan Pancasila dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan tersebut tertuang dalam pidato Presiden, Selasa (16/5/2017), seusai menerima sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta.

"Rasa kebangsaan kita juga harus memperkuat NKRI dengan memperkuat nasionalisme dan menghindadi bentrokan lintas agama, golongan, maupun lintas partai," kata Wakil Ketua DPR Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/5/2017).

"Memang harus seperti itu dan itu sudah benar Pak Jolowi memberikan anjuran untuk memperkokoh dan memperkuat NKRI," tuturnya.

 

(baca: Jokowi: Hentikan Gesekan di Masyarakat )

Pernyataan Presiden, menurut dia, semakin mempertegas agar semua hal berjalan pada koridor hukum. Jika ada yang menyimpang, maka tugas aparat penegak hukum untuk meluruskannya.

"Sehingga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita betul-betul memberikan kefaedahan dan sesuai cita-cita proklamasi," kata Politisi Partai Demokrat itu.

(baca: Ini Pidato Lengkap Jokowi soal Gejolak Perpecahan di Tengah Masyarakat)

Sementara itu, Ketua DPR RI Setya Novanto melalui keterangan tertulisnya turut mendukung imbauan Presiden kepada seluruh warga negara untuk menghentikan perilaku saling menghujat dan memfitnah.

Menurut dia, ciri kedewasaan dan kematangan berdemokrasi dapat dilihat dari bagaimana seseorang mengelola perbedaan dan ragam kepentingan.

Hal ini tidak lah mudah dan menjadi tantangan besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perbedaan, kata dia, harus dimaklumi sebagai realitas yang harus diterima dan dijadikan kekuatan dalam bingkai NKRI.

"Saya juga mendukung usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka merangkul seluruh kalangan yang berbeda, baik agama, suku maupun ras untuk senantiasa mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa dan tujuan bersama seluruh rakyat Indonesia," kata Novanto.

Presiden Jokowi sebelumnya mengingatkan bahwa seluruh warga negara Indonesia merupakan saudara sebangsa dan setanah air. Oleh sebab itu, hentikan segala gesekan yang ada di tengah masyarakat.

"Jikalau dalam beberapa waktu terakhir ini ada gesekan antarkelompok di masyarakat, mulai saat ini, saya meminta segera dihentikan," ujar Jokowi di Ruangan Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Kompas TV Presiden Joko Widodo pada Selasa (16/5) sore bertemu sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com