Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Intervensi JK, Ini Cerita PKS soal Pencalonan Anies-Sandi

Kompas.com - 08/05/2017, 14:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid membantah bahwa ada intervensi Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pencalonan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Namun, ia tak membantah jika ada komunikasi yang dibangun antara partai koalisi Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan Kalla.

Menurut dia, komunikasi itu hanya sebtas meminta masukan.

"Bahwa kemudian ada telepon dari Pak JK, ada komunikasi dengan Pak JK. Saya kira itu bagian dari, sekali lagi, bukan intervensi tapi bagaimana Pak Sandi meminta masukan, mungkin juga Pak Anies minta masukan," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2017).

"Memberi masukan kepada Pak Anies untuk pada intinya Pak JK mendukung," lanjut dia.

Hidayat mengatakan, istilah "intervensi" tak masuk akal jika melihat posisi politik Kalla.

(Baca: Agung Laksono Terkejut Ada Intervensi JK di Balik Pencalonan Anies Baswedan)

Pertama, Kalla bukan pengurus atau keluarga besar partai pengusung Anies-Sandi yakni Gerindra dan PKS.

Kedua, Kalla masih merupaka bagian dari Partai Golkar bahkan pernah memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

Selain itu, pada Pilpres 2014 lalu Gerindra-PKS juga berada pada koalisi yang berbeda dengan Kalla.

"Masuk akal kah seseorang yang bukan pengurus partai kemudian melakukan intervensi dan intervensinya diterima? Ya enggak masuk akal," kata dia.

Sandiaga Uno, kata Hidayat, adalah orang pertama yang memunculkan nama Anies di koalisi.

Nama Anies juga dibahas dalam proses pengambilan keputusan calonan cagub-cawagub oleh Gerindra dan PKS sejak tiga hari sebelum penutupan pencalonan.

"Pak Sandi ternyata sudah berkomunikasi cukup intensif dengan Pak Anies. Jadi tiga malam sebelum penutupan itu nama Pak Anies sudah muncul dalam pembahasan kami Gerindra-PKS," papar Hidayat.

(Baca: JK Bantah Intervensi Pencalonan Anies Baswedan pada Pilkada DKI)

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com